Subak Terancam, KMHDI Bali Minta Pemerintah Evaluasi Sistem OSS

Share:

Ketua Komite Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Bali, I Putu Dika Adi Suantara (sumber foto: istimewa)

DENPASAR, BALINEWS.ID – Ketua Komite Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Bali, I Putu Dika Adi Suantara, mendesak pemerintah untuk segera mengevaluasi pelaksanaan sistem Online Single Submission (OSS). Ia menilai meskipun bertujuan untuk mempercepat proses perizinan melalui teknologi digital, OSS justru berisiko menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, khususnya di Bali.

“Sistem ini memang memudahkan proses perizinan, namun dampak negatifnya terhadap lingkungan sangat besar. Banyak lahan yang berubah fungsi menjadi bangunan, karena perizinannya sangat sederhana. Pemerintah harus melakukan evaluasi mendalam terhadap sistem ini,” ujar Dika, dalam keterangan yang diterima Balinews ID, Senin (20/20/25).

BACA JUGA :  Anggota Reskrim Polres Gianyar Diminta Tidak Bermain Kasus, Harus Kerja Profesional

Sebagai informasi dengan adanya OSS, izin mendirikan bangunan di Bali kini dapat diperoleh dengan lebih cepat, keterlibatan pemerintah desa maupun pemerintah daerah menjadi kurang. Dika menilai bahwa minimnya pengawasan dari pihak yang paling dekat dengan kondisi lapangan telah menyebabkan maraknya alih fungsi lahan, yang berdampak pada kelestarian alam dan ketahanan pangan.

“Alih fungsi lahan sangat masif terjadi, karena pemerintah desa dan kabupaten/kota tidak terlibat langsung dalam proses perizinan ini. Mereka adalah pihak yang seharusnya memastikan apakah suatu lahan aman atau tidak untuk dibangun,” tambahnya.

BACA JUGA :  Bukit di Atas Pura Goa Lawah Terlanjur Gundul, Pemkab Klungkung Akan Rapat

Lebih jauh, Dika mengingatkan bahwa konversi lahan pertanian di Bali, terutama subak yang merupakan sistem irigasi tradisional yang sudah diakui oleh UNESCO, semakin terancam. Data dari Walhi Bali menunjukkan bahwa setiap tahun, antara 1.000 hingga 2.000 hektar lahan produktif di Bali beralih fungsi menjadi bangunan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, ketahanan pangan Bali berada dalam ancaman serius.

“Jika tidak segera ditanggulangi, subak di Bali bisa punah dalam waktu dekat,” tegas Dika.

BACA JUGA :  25 Jenazah Terlantar di RSUP Prof IGNG Ngoerah Dikremasi, Ada yang Tersimpan Sejak 2021

KMHDI Bali pun meminta agar pemerintah tidak hanya menyederhanakan prosedur perizinan demi kemudahan administratif, tetapi juga mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat. Evaluasi menyeluruh terhadap implementasi OSS di Bali diharapkan bisa mengembalikan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam. (*)

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Baca Lainnya

DENPASAR, BALINEWS.ID - Seorang warga asli Pula Serangan bernama Siti Sapurah atau yang akbrab disapa Ipung, berhasil memenangkan...
BADUNG, BALINEWS.ID – Suasana di Gedung Parkir Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai mendadak heboh pada Minggu...
BADUNG, BALINEWS.ID – Dikenal lembut dalam sikap namun tegas dalam pengabdian, I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri...
SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Setelah tujuh hari pencarian tanpa hasil, tim gabungan resmi menghentikan operasi pencarian terhadap Rizki Ardiansyah,...

Breaking News