KARANGASEM, BALINEWS.ID – Sebuah video yang memperlihatkan aksi nekat seorang pendaki Gunung Agung menuruni lereng terjal demi mengambil topinya yang jatuh, baru-baru ini viral di media sosial. Aksi ekstrem di ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut itu menuai keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk Forum Pemandu Gunung Agung.
Dalam video yang beredar, tampak pendaki tersebut dengan sengaja menuruni kemiringan ekstrem di kawasan puncak gunung. Meski tampak berupaya berhati-hati, aksi tersebut dinilai sangat berisiko dan membahayakan nyawa.
Ketua Forum Pemandu Gunung Agung, I Ketut Mudiada, menyayangkan tindakan sembrono itu. Menurutnya, medan yang dituruni memang tidak vertikal 90 derajat, namun tetap berbahaya karena pijakan yang tidak stabil dan rawan longsor. “Turunan seperti itu cukup berbahaya, meski mungkin yang bersangkutan sudah terbiasa mendaki. Risiko terperosok tetap tinggi, terutama jika batu yang dipijak lepas,” jelasnya, Selasa (1/7/2025).
Mudiada menegaskan bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap pendakian. Ia mengingatkan bahwa barang pribadi yang jatuh, seberapapun pentingnya, tidak sebanding dengan risiko nyawa. Ia bahkan menyebutkan bahwa insiden serupa pernah terjadi sebelumnya dan menyebabkan pendaki mengalami luka-luka. “Kami tidak tahu seberapa penting topi itu bagi pendaki tersebut. Tapi tindakan seperti itu sangat kami sesalkan. Jika sampai terjadi hal fatal, itu bukan hanya membahayakan dirinya, tapi juga menyulitkan banyak pihak, termasuk tim evakuasi,” tegasnya.
Ia pun mengimbau seluruh pendaki untuk lebih bijak, disiplin, dan mematuhi arahan pemandu saat berada di Gunung Agung, terutama di area puncak yang dikenal memiliki medan berat dan cuaca tak menentu. “Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua, agar tidak mengulang kesalahan yang sama,” pungkasnya.