BADUNG, Balinews.id – Meski hari ini Rabu (18/6/25), sejumlah penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai mengalami pembatalan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (17/6/25), kondisi di Pulau Bali dipastikan tetap aman dan tidak terdampak secara langsung.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Wayan Sumarjaya, dalam keterangan tertulis. Ia menegaskan bahwa lokasi Gunung Lewotobi cukup jauh dari Bali dan tidak menimbulkan gangguan terhadap aktivitas wisata di Bali.
“Gunung ini lokasinya sangat jauh dari Bali, kurang lebih 1,5 jam perjalanan dari Bali dengan pesawat udara,” jelasnya, Rabu (18/6/25).
Sumarjaya memastikan bahwa tidak ada sebaran abu vulkanik yang menjangkau wilayah Bali, dan seluruh kegiatan masyarakat serta aktivitas wisata berjalan seperti biasa.
“Jadi sampai hari ini, Bali sangat aman dan tidak terpengaruh oleh letusan tersebut. Wisatawan masih aman dan bisa beraktivitas seperti biasa,” tambahnya.
Ia juga mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tetap tenang dan tidak membatalkan rencana liburan ke Bali.
“Aktivitas masyarakat Bali masih berjalan normal seperti biasa. Maka dari itu saya imbau untuk tidak ragu-ragu untuk datang ke Bali,” pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai, sejumlah jadwal penerbangan memang mengalami gangguan akibat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi. Melalui akun resmi Instagram Bandara I Gusti Ngurah Rai, diinformasikan bahwa terdapat 12 keberangkatan internasional dan 5 domestik yang dibatalkan. Rute internasional yang terdampak antara lain berasal dari Singapura (3 penerbangan), Melbourne (2), Brisbane (2), Adelaide (1), Sydney (1), Shanghai Pudong (1), Auckland (1), dan Delhi (1). Sementara lima penerbangan domestik yang dibatalkan mencakup empat dari Labuan Bajo dan satu dari Semarang.
Tak hanya keberangkatan, pembatalan juga terjadi pada kedatangan. Hingga Rabu pagi, 13 penerbangan internasional dan 2 domestik juga dibatalkan oleh maskapai. Rute internasional tersebut meliputi Melbourne (3 penerbangan), Brisbane (2), serta masing-masing satu dari Singapura, Adelaide, Sydney, Perth, Darwin, Shanghai, Auckland, dan Delhi. Dua kedatangan dari Labuan Bajo juga ikut terdampak.
Dikutip dari Kompas, PGS General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Wahyudi, menyampaikan bahwa semua instansi di lingkungan bandara telah bersiaga sejak informasi erupsi diterima.
Wahyudi menjelaskan bahwa pihak bandara melakukan koordinasi intensif dan menggelar pemantauan kondisi udara dengan metode aerodrome observation menggunakan paper test.
“Sejak Gunung Lewotobi kembali aktif, kami menyiagakan personel untuk berkoordinasi aktif dan melaksanakan paper test guna melihat apakah ada sebaran abu vulkanik di wilayah bandara,” terangnya.
Hasil uji yang dilakukan hingga pukul 08.00 WITA pada Rabu menunjukkan tidak ada temuan abu vulkanik di area bandara, sehingga secara teknis, operasional Bandara Ngurah Rai masih berjalan normal.
Meski demikian, sejumlah maskapai memutuskan untuk membatalkan penerbangan secara mandiri, terutama yang melayani rute ke Singapura dan Australia, sebagai langkah kehati-hatian.
Sebagai bentuk tanggung jawab, maskapai menyediakan beberapa opsi bagi penumpang terdampak, yakni pengembalian dana (refund), penjadwalan ulang (reschedule), dan pengaturan ulang rute (re-route).
Dengan situasi yang terus dipantau ketat dan kondisi di Bali yang tetap kondusif, wisatawan diharapkan tetap tenang dan melanjutkan perjalanan ke Bali sesuai rencana. (*)
