JEMBRANA, BALINEWS.ID – Dengan semangat kebersamaan, Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Bali menyerahkan 600 paket sembako senilai lebih dari Rp86 juta kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Jembrana.
Bantuan tersebut disalurkan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana dan diharapkan dapat meringankan beban para korban bencana yang terjadi beberapa hari lalu.
“Hari ini kami dari asosiasi biro perjalanan wisata ASITA Bali datang ke Kabupaten Jembrana menyerahkan bantuan sembako sebanyak 600 paket, yang akan disalurkan kepada masyarakat terdampak banjir yang terjadi beberapa hari lalu,” ujar Ketua DPD ASITA Bali saat menyerahkan bantuan di kantor BPBD Kabupaten Jembrana, Selasa (23/9).
Winastra menyebut, bantuan itu bukan hanya bentuk keprihatinan, tapi juga bentuk rasa kepedulian dan kemanusiaan. Dari informasi yang diterima ASITA, dampak banjir di Jembrana cukup luas dan menyentuh banyak warga.
“Dari informasi yang kami dapat dari BPBD Jembrana, ternyata banyak sekali masyarakat di sini yang terdampak. Jadi kedatangan kami hanya untuk bisa meringankan korban banjir,” tambahnya.

Bantuan itu dikumpulkan oleh divisi ASITA CARE yang selama ini khusus bergerak di bidang kemanusiaan. Nama ASITA mungkin lebih dikenal di dunia pariwisata ataupun bisnis, namun organisasi ini juga hadir untuk menolong masyarakat, khususnya yang terdampak bencana alam.
Mulai dari bantuan untuk korban tanah longsor di Songan, Kintamani, hingga penyaluran beasiswa bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Bahkan, dalam waktu dekat, ASITA Bali berencana memberikan bantuan bedah rumah di Karangasem.
“Kami tidak hanya berbisnis, tetapi juga berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan,” tuturnya penuh harap.
Kehadiran mereka disambut hangat oleh pemerintah daerah. Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna, yang menerima langsung bantuan tersebut, menyampaikan apresiasi atas kepedulian yang ditunjukkan oleh ASITA Bali.
“Saya mewakili Bupati Jembrana mengucapkan apresiasi kepada ASITA Bali karena sudah memberikan bantuan dan merelakan sedikit rejeki untuk warga kami yang tertimpa musibah banjir,” ucapnya.
Pria yang kerap disapa Ipat itu juga menyoroti pentingnya langkah ke depan. Ia berharap, peristiwa banjir ini menjadi pembelajaran bersama agar mitigasi bencana bisa diperkuat. Salah satunya, menurutnya, adalah menjaga kebersihan dan kelancaran aliran sungai.
“Harapan ke depan agar mitigasi bencana bisa ditingkatkan, misalnya kebersihan kemudian aliran sungai, kita bisa mitigasi agar ke depan bencana ini tidak terulang kembali,” ujarnya.
Hari itu, bantuan tak hanya datang dalam bentuk sembako. Tapi juga dalam bentuk kehadiran, kepedulian, dan solidaritas. Di tengah genangan yang mulai surut, ASITA Bali hadir membawa harapan agar masyarakat bangkit kembali. (*)