BADUNG, BALINEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Badung bersiap mengambil langkah berani untuk meminjam dana hingga Rp 3 triliun untuk atasi masalah kemacetan dan mempercepat proses pembebasan lahan serta pembangunan infrastruktur.
“Kami fokus percepat pembangunan infrastruktur dengan beberapa ruas jalan baru yang sudah dirancang matang. Untuk merealisasikannya, kami mengajukan skema pinjaman,” tegas Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, Rabu (28/5/2025).
Adi Arnawa mengingatkan, harga lahan di Badung terus meroket dan bisa menghambat proyek jika tidak segera diantisipasi.
“Kalau tidak bertindak sekarang, rencana pembangunan jalan yang jadi solusi utama kemacetan bisa gagal karena lahan semakin mahal,” ujarnya.
Pemkab Badung saat ini tengah mematangkan skema pinjaman. Sejumlah opsi tengah dikaji, mulai dari meminjam melalui Bank BPD Bali hingga bekerja sama dengan lembaga pembiayaan nasional seperti PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur). Meski BPD Bali disebut sebagai opsi paling realistis untuk saat ini, pintu kerja sama dengan mitra lain tetap terbuka lebar.
Lantas, bagaimana cara Pemkab mengembalikan utang jumbo ini? Pengembalian pinjaman akan mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan deviden dari BPD Bali. Bahkan, Pemkab juga merencanakan penambahan penyertaan modal ke BPD untuk meningkatkan pendapatan daerah.
“Kalau penyertaan modal kita naikkan tiap tahun, otomatis deviden BPD juga ikut naik. Itu bisa kita arahkan untuk membayar cicilan pinjaman,” jelasnya. (*)