BANGLI, BALINEWS.ID – Bayi laki-laki yang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di sebuah lapak pedagang durian di wilayah Banjar Seribatu, Kecamatan Susut, pada Selasa (6/5/2025) kini berada dalam perawatan intensif di RSUD Bangli. Bayi yang diduga baru saja dilahirkan tersebut sebelumnya sempat dirawat sementara di Puskesmas Susut 1 sebelum dirujuk ke rumah sakit umum daerah untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih lengkap.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Bangli, dr. I Gede Sastrawan, mengungkapkan bahwa bayi tiba di rumah sakit dengan kondisi hipotermia, suhu tubuh hanya sekitar 35 derajat Celsius. “Saat datang, bayi mengalami sesak napas. Hasil pemeriksaan menunjukkan berat badan 3.060 gram, panjang 46 cm, dengan plasenta masih utuh. Ini menunjukkan bahwa bayi lahir pada usia kehamilan cukup bulan, sekitar 41 minggu,” jelasnya.
Lebih lanjut, tim medis juga menemukan adanya infeksi pada paru-paru bayi, dan kemungkinan besar berisiko mengalami infeksi sistemik. Selain itu, ditemukan kondisi medis lain berupa testis yang belum turun (undescended testis), yang akan membutuhkan pemantauan lebih lanjut.
“Untuk saat ini, bayi dirawat di ruang Hematologi atau ruang fleksibel agar penanganannya lebih optimal. Pemeriksaan laboratorium, kultur darah, dan rontgen sudah direncanakan untuk menelusuri sumber infeksi dan memastikan perawatan yang tepat,” tambah dr. Sastrawan, didampingi dokter penanggung jawab dr. I Wayan Suradhipa.
Terkait pembiayaan perawatan, bayi ini akan ditangani sebagai pasien BPJS. Jika belum memiliki jaminan tersebut, pihak rumah sakit akan memanfaatkan skema pembiayaan Ikatan Kerja Sama (IKS) dengan Dinas Sosial agar bayi tetap mendapat hak perawatan secara layak.
Untuk saat ini, bayi mendapatkan perhatian dan kehangatan dari tim medis yang merawatnya dengan penuh kasih sayang. RSUD Bangli dan pihak terkait terus memantau kondisi bayi sambil menanti proses hukum dan perlindungan sosial selanjutnya. (bip)