NASIONAL, BALINEWS.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akhirnya angkat bicara usai rumahnya menjadi sasaran penjarahan dalam kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu. Melalui unggahan di laman media sosialnya, Sri Mulyani menyampaikan apresiasi atas simpati dan dukungan yang ia terima, sekaligus menegaskan pentingnya menjaga demokrasi tanpa tindakan anarki.
“Terima kasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini,” tulis Sri Mulyani.
Ia menekankan bahwa membangun Indonesia adalah perjuangan yang penuh tantangan, tidak mudah, bahkan sering kali berbahaya. Namun, menurutnya, perjuangan tersebut harus dijalankan dengan etika, moralitas, dan penghormatan terhadap sistem demokrasi yang telah dibangun.
“Apabila publik tidak puas dan hak konstitusinya dilanggar oleh undang-undang, dapat dilakukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi. Bila pelaksanaannya menyimpang, dapat dibawa ke pengadilan hingga Mahkamah Agung. Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab, meski tentu belum sempurna,” jelasnya.
Sri Mulyani juga menegaskan bahwa sebagai pejabat negara dirinya terikat sumpah untuk menjalankan amanah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan, bukan sekadar selera pribadi. Ia menolak keras tindakan anarki, intimidasi, maupun represi sebagai jalan untuk menyampaikan aspirasi.
“Tugas negara harus dilakukan dengan amanah, kejujuran, integritas, profesional, transparan, akuntabel, dan kami jelas dilarang korupsi. Ini adalah kehormatan sekaligus tugas luar biasa mulia,” ujarnya.
Tak lupa, ia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari netizen, akademisi, media, hingga pelaku usaha, yang terus memberikan kritik, masukan, maupun doa agar pemerintah dapat terus berbenah.
“Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, memecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai perasaan publik,” pesan Sri Mulyani.
Ia menutup pernyataannya dengan doa agar Indonesia senantiasa dilindungi dan diberkahi. “Jangan pernah lelah mencintai Indonesia,” tulisnya. (*)