Cegah Perundungan Anak, Para Guru SD di Gianyar Diberi Sosialisasi Anti-Bullying

Pemaparan anti bullying bagi para guru di sekolah dasar wilayah Singakerta.
Pemaparan anti bullying bagi para guru di sekolah dasar wilayah Singakerta.

GIANYAR, BALINEWS.ID – Demi menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, Bhabinkamtibmas Desa Singakerta Aiptu I Made Widastra dan Babinsa Singakerta Kopda Kadek Endra Wirawan bersinergi dengan Kepala Sekolah SDN 6 Singakerta, Ni Wayan Aniek Ferdiantini, menggelar sosialisasi anti-bullying. Acara ini berlangsung di SDN 6 Singakerta, Kecamatan Ubud, pada Senin (25/08/2025).

Sosialisasi ini dihadiri oleh para kepala sekolah SD dan TK penerima BOS Kinerja se-Kabupaten Gianyar, serta seluruh guru di SDN 6 Singakerta. Mereka diberikan pemahaman mendalam tentang tugas pokok dan fungsi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) oleh Aiptu I Made Widastra, Kopda Kadek Endra Wirawan, dan Ni Wayan Aniek Ferdiantini.

BACA JUGA :  Momen Ketika Wagub Giri Prasta Ikut Mengarak Ogoh-ogoh di Pembukaan Kasanga Festival 2025

Dalam paparannya, Aiptu I Made Widastra menekankan bahwa tindakan kekerasan atau perundungan (bullying) merupakan perbuatan melanggar hukum di Indonesia. Ia menjelaskan dampak buruknya, baik dalam jangka pendek maupun panjang. “Jangka pendeknya, yang bersangkutan akan mengalami penurunan minat untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru, dan menurunnya minat untuk mengikuti kegiatan sekolah,” tuturnya.

Sementara itu, dalam jangka panjang, korban perundungan berisiko mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sosial dan dapat memicu depresi. “Akibat yang ditimbulkan dalam jangka panjang, korban tindak kekerasan (bullying) akan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan baik terhadap sesama, dan juga membuat seseorang tidak nyaman sehingga dapat membuat korban depresi,” ujarnya.

BACA JUGA :  Demam Berdarah di Gianyar Meningkat, Renggut 2 Nyawa Selama Januari-April 2025

Melalui kegiatan ini, Bhabinkamtibmas berharap para guru memahami bahaya dan dampak perundungan. “Kami juga berharap semua warga sekolah turut berpartisipasi menciptakan sekolah yang aman dan nyaman serta bebas perundungan,” imbuh Aiptu I Made Widastra.

Ia juga berpesan kepada para guru agar mendidik siswa-siswi untuk taat dan patuh pada guru maupun orang tua. Selain itu, pentingnya pendekatan yang baik dari orang tua dan guru untuk membantu korban menghilangkan trauma akibat kekerasan.

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Breaking News

Informasi Lowongan Pekerjaan Terbaru Hari Ini

Baca Lainnya

INTERNASIONAL, BALINEWS.ID - Sejumlah maskapai penerbangan dunia kini resmi melarang penumpang untuk menyimpan headset Bluetooth dan perangkat elektronik...
BANGLI, BALINEWS.ID - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali melaksanakan Upacara Guru Piduka dan penanaman pohon di...
DENPASAR, BALINEWS.ID – Warga dikejutkan dengan penemuan sesosok jasad yang ditemukan tergantung di area rawa Embung Sanur, Kamis...
Eks Perbekel Tusan Divonis 2,5 Tahun Penjara Terkait Kasus Korupsi APBDes SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Majelis Hakim Pengadilan Tipikor...