Donald Trump Umumkan Kenaikan Tarif Impor, Indonesia Kena 32 Persen

Share:

Donald Trump umumkan kenaikan tarif impor sejumlah negara (sumber foto: AP Photo / Mark Schiefelbein)

INTERNASIONAL, Balinews.id – Presiden Donald Trump baru saja mengumumkan kenaikan tarif impor bagi negara-negara yang menjadi mitra dagang Amerika Serikat, Rabu (2/4/25). Trump menyebut bahwa hari itu sebagai “Hari Pembebasan”. Menurut Trump, banyak negara berlaku curang terhadap negaranya dalam masalah perdagangan internasional.

“Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kami,” kata Trump, dikutip dari BBC.

Dalam tabel di bawah ini yang berjudul Tarif Reciprocal atau Tarif Timbal Balik, Indonesia pun tak luput dari pengenaan tarif impor tersebut. Dalam pengumumannya, Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32%. Hanya sedikit lebih rendah dibanding China yang dikenai 34%.

BACA JUGA :  Setelah LPG 3 KG, Bahlil Akan Tertibkan Pembeli Solar Distribusi

Pada tabel di bawah ini, kolom pertama adalah daftar negara, kolom kedua merupakan tarif yang dikenakan suatu negara terhadap barang-barang impor dari AS, sedangkan kolom ketiga merupakan tarif impor yang dikenakan AS pada barang-barang yang diimpor ke AS dari negara lain.

Daftar tarif impor yang baru saja ditetapkan Donald Trump (sumber foto: Yahoo Finance/Gedung Putih)

Kebijakan ini dibuat dengan dalih untuk melindungi industri dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja baru di AS. Trump ingin mengurangi perbedaan antara jumlah barang yang dibeli AS dari negara lain dengan jumlah barang yang dijual AS ke negara lain.

BACA JUGA :  Trump Ngamuk! Ancam Kenaikan Tarif Impor Jadi 104%, Cina Tak Takut

Sebagai informasi, tarif impor adalah pajak atau biaya tambahan yang dikenakan oleh suatu negara pada barang atau produk yang masuk (diimpor) dari negara lain. Tujuan utama dari tarif impor adalah untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan luar negeri yang lebih murah atau lebih kuat, serta untuk mendapatkan pendapatan negara.

Misalnya, jika suatu negara mengenakan tarif impor 10% untuk barang elektronik yang diimpor dari luar negeri, maka setiap kali barang tersebut masuk ke negara tersebut, harganya akan naik sebesar 10% dari harga sebelumnya. Jadi, jika sebuah ponsel dari luar negeri harganya $100, maka setelah dikenakan tarif impor 10%, harga ponsel tersebut akan menjadi $110.

BACA JUGA :  Nyoman Kandel Dipanggil BK DPRD Gianyar Terkait Dugaan Penggelapan Mobil dan Sertifikat Tanah

Kenaikan tarif impor ini mungkin akan memberikan dampak kepada produk-produk seperti tekstil, elektronik, dan produk pertanian yang sering diekspor ke AS. Hal ini karena peningkatan tarif bisa mengurangi permintaan terhadap produk Indonesia di pasar AS. Ini berpotensi mengurangi volume ekspor dan pendapatan negara dari sektor perdagangan internasional. (*)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

DENPASAR, BALINEWS.ID – Sebuah SPBU di kawasan Denpasar Barat diduga terlibat dalam praktik penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM)...

GIANYAR, BALINEWS.ID – Di tengah kompleksitas kehidupan adat di Bali, muncul kekhawatiran mengenai nasib anak yang terdampak konflik...

KARANGASEM, BALINEWS.ID – Warga Banjar Dinas Bangbang, Desa Rendang, Kecamatan Manggis menunjukkan aksi sosial gotong royong saat ada...

DENPASAR, BALINEWS.ID – Seorang pria berinisial HJ (32), yang bekerja sebagai driver online kedapatan membawa puluhan paket sabu....

Breaking News