Gubernur Koster: Perda Perlindungan Akses Pantai Segera Diterbitkan

Share:

Gubernur Bali Wayan Koster. (Foto: Istimewa)
Gubernur Bali Wayan Koster. (Foto: Istimewa)

DENPASAR, BALINEWS.ID – Gubernur Bali, Wayan Koster, menunjukkan komitmennya dalam melindungi hak-hak masyarakat lokal dengan mempersiapkan Peraturan Daerah (Perda) tentang perlindungan akses pantai.

Langkah ini diambil untuk menjawab keluhan masyarakat Serangan yang merasa akses mereka ke pantai semakin terbatas akibat perkembangan pariwisata.

Dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali pada Selasa (4/3/2025) kemarin. Koster menegaskan bahwa perlindungan pantai adalah salah satu prioritasnya.

“Salah satu yang kita prioritaskan adalah perlindungan pantai, agar masyarakat tidak semakin tersingkir dari ruang-ruang publik yang seharusnya bisa diakses untuk upacara adat dan mata pencaharian,” ujarnya.

BACA JUGA :  Berjumlah 167 Atlet, Kontingen Porprov Bangli Ditarget 20 Medali Emas

Koster memahami betul bahwa pantai memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Bali, baik dari segi sosial, budaya, maupun ekonomi. Oleh karena itu, ia bertekad untuk memastikan bahwa masyarakat lokal tetap memiliki akses yang adil ke pantai.

“Pantai adalah bagian dari kehidupan masyarakat Bali. Kami ingin memastikan bahwa hak-hak mereka terlindungi,” kata Koster.

Perda yang sedang disiapkan ini merupakan bagian dari 15 Perda strategis yang bertujuan untuk menata pembangunan Bali secara terarah dan berkelanjutan.

BACA JUGA :  Luas Hutan Bali Hanya 24 Persen, Koster: Penanaman Pohon Adalah Langkah Strategis

Selain perlindungan akses pantai, Perda ini juga akan mengatur tentang perlindungan lahan produktif, regulasi bisnis pariwisata, dan pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di sektor-sektor strategis.

“Kami ingin pembangunan Bali tidak hanya berfokus pada investasi, tetapi juga memperhatikan kepentingan masyarakat lokal,” jelas Koster.

Inisiatif ini menjawab kekhawatiran warga Serangan, Denpasar, yang menghadapi pembatasan akibat privatisasi pesisir untuk investasi pariwisata. Pembangunan kanal di wilayah tersebut telah membatasi akses masyarakat ke pantai, berdampak pada nelayan lokal dan pemilik usaha kecil yang merasa terpinggirkan. (WIJ)

BACA JUGA :  Wanita Ditemukan Tewas Hanyut di Sungai Taman Pancing

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Baca Lainnya

GIANYAR, BALINEWS.ID – Warga Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria di area...
SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Niat mulia orang tua untuk melihat anaknya menjadi anggota Polri justru berujung pilu. Seorang warga...
  SEMARAPURA, BALINEWS.ID — Insiden kebakaran menimpa sebuah usaha laundry di Jalan Plawa, Banjar Ayung, Kelurahan Semarapura Klod,...
TABANAN, BALINEWS.ID – Kejaksaan Negeri (Kejari) Tabanan menerima pengembalian sementara uang kerugian keuangan negara sebesar Rp1,49 miliar dari...

Breaking News