BADUNG, BALINEWS.ID – Cuaca ekstrem kembali memakan korban jiwa di Bali. Sebuah pohon Pala berukuran besar roboh dan menimpa Bale Gong di kawasan Obyek Wisata Sangeh, Abiansemal, Rabu (3/12) sekitar pukul 15.00 WITA. Satu orang meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka serius dalam insiden yang terjadi saat hujan deras disertai angin kencang menerjang kawasan tersebut.
Korban tewas diketahui bernama IBNS, seorang guide lokal atau pengelola Obyek Wisata Sangeh dari Banjar Brahmana, Desa Sangeh. Ia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah terjepit di bawah reruntuhan Bale Gong yang hancur tertimpa batang pohon berdiameter besar. Sementara satu korban luka, INR (47), mengalami patah tulang tangan kiri akibat tertimpa ranting sebelum berhasil menyelamatkan diri.
Kerusakan bangunan diperkirakan mencapai Rp1 miliar, mencakup ambruknya Bale Gong serta sejumlah pelinggih di kawasan Pura Puncak Bukit Sari yang menjadi area suci Obyek Wisata Sangeh.
PS Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung, Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti SH, menjelaskan bahwa kejadian bermula sekitar pukul 14.30 WITA saat hujan lebat mengguyur lokasi. Sejumlah pengelola yang berjaga di Pos 3 memilih berteduh di Bale Gong. Dua saksi, Ida Bagus Putu Tarka dan Ketut Darmayasa, sempat meninggalkan bangunan tersebut beberapa menit sebelum pohon besar itu tumbang.
Tak lama kemudian, INR berlari ke area parkir sambil memegangi bahunya dan melaporkan bahwa ia tertimpa ranting. Ia juga menyampaikan bahwa rekannya, IBNS, masih terjebak di bawah bangunan yang ambruk. Proses pencarian oleh staf pengelola menemukan korban tertimbun, dengan bagian tangan dan kaki masih terlihat di antara puing-puing.
“Setelah menerima laporan, ketua Obyek Wisata Sangeh langsung menghubungi Bhabinkamtibmas, BPBD Badung, Damkar, dan PLN untuk proses evakuasi dan pemutusan arus listrik,” ujar Ayu.
Evakuasi berlangsung mulai pukul 16.00 WITA hingga korban berhasil dikeluarkan dan dibawa ke RS Mangusada.
Polisi memastikan insiden ini dipicu cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi dan angin kencang yang menyebabkan pohon besar tersebut tidak mampu bertahan.
“Kami mengimbau masyarakat dan pengelola tempat wisata agar lebih waspada di tengah cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan,” tegasnya. (*)

