DENPASAR, BALINEWS.ID – Tahun ajaran baru 2025/2026 menjadi tantangan tersendiri bagi SMP Pertiwi Pelangi Dewata di kawasan Kreneng, Denpasar. Sekolah swasta ini hanya memperoleh sembilan siswa baru. Meskipun demikian, semangat untuk menyambut tahun pelajaran tetap berkobar. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tetap digelar dengan penuh antusias.
Yang istimewa, pelaksanaan MPLS di sekolah tersebut mendapat kunjungan langsung dari Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Bali, Made Ariasa. Dalam kunjungannya, Ariasa menyampaikan apresiasi atas komitmen sekolah dalam menjalankan fungsi pendidikannya, meski dengan jumlah siswa yang sangat terbatas.
“Total siswa di SMP Pertiwi Pelangi Dewata saat ini sebanyak 12 orang, termasuk sembilan siswa baru,” ungkap Ariasa kepada wartawan, Selasa (23/7/2025).
Ia menyebut, kondisi ini cukup kontras jika dibandingkan dengan sejumlah sekolah swasta lain di kawasan Kreneng seperti Saraswati, Dwijendra, dan TP 45 yang masih cukup diminati dan memiliki jumlah siswa jauh lebih banyak.
“Ini menjadi pertanyaan sekaligus refleksi. Bagaimana perasaan anak-anak yang menempuh pendidikan di tengah kota Denpasar, tetapi berada dalam lingkungan pendidikan yang begitu berbeda dari sekolah-sekolah di sekitarnya?” kata Ariasa.
Menurutnya, keterbatasan jumlah siswa bukan alasan untuk mengabaikan hak anak dalam mendapatkan pendidikan yang layak. Ia menekankan bahwa negara, dalam hal ini pemerintah kota, harus tetap hadir untuk menjamin keberlangsungan pendidikan anak-anak di sekolah tersebut.
“Meskipun jumlah siswa sedikit, mereka tetap bagian dari generasi masa depan yang harus didukung. Semoga Pemerintah Kota Denpasar bisa memberikan solusi konkret demi keberlanjutan pendidikan anak-anak ini,” harapnya.
Kunjungan KPAD Bali ini menjadi suntikan semangat tersendiri bagi jajaran guru dan siswa SMP Pertiwi Pelangi Dewata. Mereka berharap perhatian pemerintah tidak hanya bersifat simbolis, tetapi benar-benar hadir dalam bentuk dukungan nyata untuk sekolah-sekolah kecil yang tetap berjuang mendidik di tengah tantangan zaman.