Ibu Hamil Wajib Tahu! Mikroplastik Bisa Masuk ke Tubuh Lewat Tiga Jalur Ini

Ilustrasi Mikroplastik (sumber foto: https://unity.edu)

KESEHATAN, BALINEWS.ID – Mikroplastik kini bukan lagi sekadar masalah lingkungan. Penelitian terbaru menemukan partikel plastik superkecil ini sudah masuk ke tubuh manusia, bahkan terdeteksi pada cairan ketuban dan urin ibu hamil. Temuan ini membuat banyak pihak waspada, termasuk dr Ganot Sumulyo, SpOG, dosen Fakultas Kedokteran IPB University.

Dilansir dari artikel di laman resmi IPB yang diunggah pada Jumat (21/11/25), dr Ganot menjelaskan ada tiga cara utama mikroplastik menyelinap ke tubuh ibu hamil.

1. Terhirup tanpa disadari

Debu dan serat plastik yang beterbangan di udara, terutama di kota besar atau ruangan tertutup, bisa ikut masuk saat bernapas. Partikel halus ini mampu menembus paru-paru dan masuk ke aliran darah.

BACA JUGA :  Aturan Direvisi, DPR Kini Bisa Copot Hakim MK, MA, Pimpinan KPK Hingga Kapolri

2. Masuk lewat makanan dan minuman

Air minum kemasan, seafood, hingga makanan yang dibungkus atau dipanaskan dalam plastik menjadi pintu masuk terbesar. Nanoplastik yang tertelan dapat melintas dari usus ke sistem peredaran darah.

3. Menyerap lewat kulit

Jalurnya kecil, tapi tetap ada. Kontak sehari-hari dengan produk berbahan plastik bisa memberikan celah paparan tambahan.

Yang lebih mengkhawatirkan, dr Ganot menjelaskan bahwa meski plasenta berfungsi melindungi janin, beberapa penelitian menunjukkan partikel berukuran nano mampu melampaui lapisan pelindung itu. Mikroplastik bahkan ditemukan pada plasenta, mekonium, hingga jaringan janin.

BACA JUGA :  ASITA Bali Hadir Serta Ucapkan Selamat Atas HUT DPD HPI Bali yg ke-37

Akibatnya, paparan ini diduga bisa memicu peradangan, stres oksidatif, dan gangguan suplai nutrisi ke janin. Studi pada hewan juga menunjukkan dampak serius seperti berat lahir rendah, pertumbuhan terhambat, dan perubahan perkembangan organ. Belum lagi risiko dari bahan kimia aditif seperti phthalates dan BPA yang dapat mengacaukan hormon reproduksi.

Faktor gaya hidup modern seperti minum air botolan, konsumsi makanan berbungkus plastik, memanaskan makanan dalam wadah plastik, hingga paparan serat sintetis dari pakaian juga semakin memperbesar risiko.

BACA JUGA :  Trump Larang Mahasiswa Asing Kuliah di Harvard

Karena itu, dr Ganot mendorong adanya riset besar dan terpadu soal mikroplastik, termasuk studi pada ibu–anak, penelitian toksikokinetik, dan metode deteksi yang lebih baku. Edukasi publik juga penting agar masyarakat membuat pilihan yang lebih aman.

“Masyarakat, terutama ibu hamil, perlu lebih bijak menggunakan plastik. Mikroplastik bukan cuma masalah lingkungan, tapi juga ancaman nyata bagi kesehatan reproduksi di masa depan,” tegasnya. (*)

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Breaking News

Informasi Lowongan Pekerjaan Terbaru Hari Ini

Baca Lainnya

DENPASAR, BALINEWS.ID – Ratusan truk sampah swakelola mengepung Kantor Gubernur Bali, Selasa (23/12/2025), menandai eskalasi krisis pengelolaan sampah...
NUSA PENIDA, BALINEWS.ID — Kepolisian Sektor (Polsek) Nusa Penida mengintensifkan langkah pengamanan menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun...
DENPASAR, BALINEWS.ID - Penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung di Bali akhirnya ditunda. Kementerian Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian...
SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bupati Klungkung I Made Satria turun langsung melakukan...