TABANAN, BALINEWS.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan daerah. Hingga September 2025, inflasi di Tabanan tercatat terkendali di angka 1,88 persen (year on year), dengan deflasi bulanan sebesar -0,45 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 2,65 persen dan Provinsi Bali sebesar 2,51 persen.
Capaian positif tersebut disampaikan Deputi Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Butet Linda Helina Panjaitan, dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan yang digelar di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Rabu (29/10). Kegiatan bertema “Memperkuat UMKM Menuju Kedaulatan Pangan” itu juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dengan para perbekel se-Kabupaten Tabanan.
Linda menjelaskan, deflasi yang terjadi pada September disumbang oleh penurunan harga sejumlah komoditas pangan strategis seperti bawang merah, tomat, daging babi, cabai rawit, dan bawang putih. “Inflasi Tabanan hingga September 2025 tetap terkendali dalam sasaran 2,51 persen. Ini menunjukkan koordinasi dan sinergi yang baik antara Pemkab Tabanan dan TPID dalam menjaga stabilitas harga,” ujarnya.
Meski demikian, Linda mengingatkan bahwa potensi fluktuasi harga tetap perlu diwaspadai menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Permintaan terhadap bahan kebutuhan pokok dan sarana upacara keagamaan seperti buah-buahan, canang sari, serta kue tradisional biasanya meningkat dan dapat memicu kenaikan harga. “Kondisi ini perlu diantisipasi agar tidak berdampak besar terhadap inflasi daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi kepada BI dan seluruh anggota TPID atas kerja sama yang solid dalam menjaga kestabilan ekonomi. Ia menilai inflasi yang rendah menjadi bukti keberhasilan kolaborasi lintas sektor di Tabanan.
“Kita patut bersyukur karena inflasi Tabanan masih terkendali dan bahkan lebih rendah dari nasional maupun provinsi. Ini hasil kerja bersama antara pemerintah, TPID, dan masyarakat. Namun menjelang hari raya, kita harus tetap waspada terhadap lonjakan permintaan,” tegasnya.
Bupati Sanjaya juga menekankan pentingnya memperkuat produksi dan distribusi pangan lokal agar ketersediaan pasokan selalu seimbang dengan kebutuhan masyarakat. “Pemkab Tabanan berkomitmen mendukung langkah pengendalian inflasi melalui penguatan sektor pertanian dan UMKM. Stabilitas harga bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi gerakan bersama seluruh masyarakat Tabanan,” ujarnya menutup. (*)

