KLUNGKUNG, BALINEWS.ID – Sebuah video yang memperlihatkan aksi penganiayaan terhadap seorang gadis berusia 14 tahun di Klungkung viral di media sosial. Aksi tersebut dilakukan oleh sekelompok perempuan dan terekam dalam video amatir. Kasus ini kini tengah ditangani oleh Polres Klungkung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Balinews.id, insiden terjadi di area parkir Pura Jagadnata, Klungkung, pada Kamis (27/2/2025), dan baru dilaporkan pada Sabtu (1/3/2025).
Menurut keterangan pelaku, penganiayaan ini diduga dipicu oleh informasi yang diterima salah satu terduga pelaku, IGAPR (21). Ia mendapat kabar bahwa dirinya dituduh telah menjual korban berinisial IPY (14). Merasa kesal, IGAPR mencari korban dan ibunya untuk meminta klarifikasi. Namun, korban serta ibunya diduga menghindar dengan alasan sudah berada di Jawa.
Tidak terima dengan situasi tersebut, IGAPR mengajak korban bertemu di lokasi kejadian. Pertemuan itu berujung pada adu mulut yang semakin memanas hingga berakhir dengan aksi kekerasan. Korban mengalami pemukulan, penyeretan, dan injakan oleh kelompok pelaku yang sudah berada di lokasi.
Selain IGAPR (21), polisi juga mengidentifikasi tiga terduga pelaku lainnya, yakni NKY (17), PDP (17), dan NS (16).
Kasi Humas Polres Klungkung, AKP Agus Widiono, membenarkan adanya kejadian tersebut. “Kami menerima laporan dari kakek korban pada Sabtu (1/3/2025) pukul 20.50 WITA,” ujarnya. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Dari hasil penyelidikan awal, korban diketahui bernama NPY (14), warga Kecamatan Dawan, Klungkung. Sebelum kejadian, korban sudah tidak pulang ke rumah selama kurang lebih dua minggu dan tinggal bersama neneknya. Hingga kini, keberadaan korban masih menjadi perhatian keluarga.
Dalam video penganiayaan yang beredar, terlihat beberapa laki-laki berada di lokasi kejadian, tetapi mereka tidak berbuat banyak dan hanya menyaksikan tindakan kekerasan tersebut. Para pelaku tampak menendang, memukul, hingga menyeret korban dengan menarik bajunya.
Tak hanya video penganiayaan, beredar pula rekaman lain yang memperlihatkan seorang gadis (diduga korban dalam video sebelumnya), menyampaikan permintaan maaf sembari menunjukkan bagian sensitif tubuhnya. Hal ini semakin memicu reaksi publik yang mengecam kekerasan serta tindakan yang dianggap merendahkan martabat korban. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian. (bip)