BADUNG, BALINEWS.ID – Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali menjadi sorotan. Sebagai pintu gerbang utama wisatawan domestik maupun mancanegara, kualitas pelayanan bandara ini dinilai mencerminkan wajah Bali bahkan Indonesia di mata dunia.
Gubernur Bali Wayan Koster pada Senin (22/9) sore memimpin Rapat Evaluasi Peningkatan Pelayanan Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari rapat sebelumnya pada 23 Agustus lalu, di mana Koster menyoroti sejumlah persoalan seperti antrean panjang di imigrasi, lamanya waktu pengambilan bagasi hingga kebersihan fasilitas.
“Bandara ini adalah wajahnya Bali, wajahnya Indonesia. Maka, pelayanannya harus bagus, fasilitasnya juga bagus. Semua pihak harus memiliki tujuan yang sama untuk mewujudkan pariwisata Bali yang berkualitas,” tegas Koster.
Upaya Perbaikan dari Berbagai Instansi
Dalam rapat tersebut, sejumlah instansi melaporkan langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan. Kepala Kantor Otban Wilayah IV, Cecep Kurniawan, mengungkapkan bahwa pihak bandara tengah memperluas koridor terminal, membangun connecting gate internasional, serta menambah nuansa budaya nusantara dan konsep green airport. Perbaikan area toilet, counter check-in, hingga penambahan fasilitas Pungutan Wisatawan Asing (PWA) juga tengah dilakukan.
Kepala Bea Cukai Ngurah Rai, Sunaryo, menyampaikan adanya jalur khusus untuk penumpang yang belum mengisi Electronic Customs Declaration (ECD) yang ditargetkan rampung November 2025. Jumlah personel juga ditambah guna mempercepat proses pelayanan.
Sementara itu, Kepala Imigrasi Ngurah Rai, Winarko, menjelaskan strategi mengurai antrean dengan menugaskan petugas khusus di jam sibuk serta memaksimalkan penggunaan autogate, di mana pemeriksaan bisa selesai kurang dari satu menit.
Dari sisi bagasi, JAS Airport Services menambah personel untuk mempercepat proses penurunan bagasi, sedangkan GAPURA menerapkan sistem double line loading/unloading dan target waktu pengambilan bagasi maksimal 30 menit.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menambahkan pihaknya tengah menyiapkan PLTS di atap terminal sebagai bagian dari pengembangan bandara ramah lingkungan. Selain itu, agen transportasi ilegal yang kerap mengganggu penumpang juga sudah ditertibkan.
Koster mengapresiasi langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan berbagai pihak. Ia menekankan bahwa sinergi menjadi kunci utama agar pelayanan bandara berkelas dunia, sekaligus mendukung terwujudnya pariwisata Bali yang berkualitas.
Usai rapat, Koster bersama rombongan langsung meninjau fasilitas di terminal kedatangan untuk memastikan progres perbaikan berjalan sesuai rencana. (*)