GIANYAR, BALINEWS.ID – Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Polres Gianyar menggelar Lomba Penjor tingkat SMP dan SMA yang berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya konkret Polri dalam mendukung pelestarian budaya Bali, khususnya tradisi pembuatan Penjor yang sarat nilai spiritual dan filosofi kehidupan.
Lomba ini diikuti puluhan siswa dari berbagai sekolah di Gianyar yang dengan penuh semangat menampilkan kreasi Penjor terbaik mereka. Penjor, yang biasanya dipasang saat Hari Raya Galungan, tak hanya simbol persembahan kepada Sang Hyang Widhi Wasa, namun juga menggambarkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakapolres Gianyar, Kompol Putu Diah Kurniawandari. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa bangga atas antusiasme para peserta serta apresiasi atas dukungan berbagai pihak dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Polri tidak hanya hadir untuk menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga memiliki peran dalam mendukung ketahanan budaya dan kearifan lokal. Lomba Penjor ini adalah bagian dari upaya kami mengajak generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya Bali sebagai warisan luhur,” tegas Kompol Diah.
Menurutnya, pelibatan pelajar dalam lomba semacam ini sangat penting agar nilai-nilai budaya tidak hanya dikenang, tetapi dipraktikkan dan diwariskan. Ia juga menekankan bahwa budaya dan keamanan adalah dua pilar penting dalam membangun karakter bangsa yang kuat dan berdaya saing.
Lomba ini tak hanya dinilai dari keindahan visual Penjor, tetapi juga dari makna simbolik, kreativitas, dan pemahaman peserta terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam setiap elemen Penjor.
Melalui kegiatan ini, Polres Gianyar berharap dapat terus mendorong kolaborasi antara institusi negara dan masyarakat dalam menjaga identitas budaya Bali. Lomba Penjor menjadi bukti bahwa pelestarian budaya bisa berjalan berdampingan dengan penguatan nilai-nilai kebangsaan dan semangat Bhayangkara.