DENPASAR, BALINEWS.ID – Bertepatan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda, Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA) Bali menggelar SAKIRA, Sosialisasi AD/ART ASITA dan asuransi Jagawisata bertempat di Sudamala Resort, Sanur, pada Selasa (28/10). Acara ini merupakan program yang diselenggarakan secara rutin untuk memberikan informasi kepada para anggota terkait dengan hal-hal kepariwisataan.
Tak sekadar menjadi ajang temu anggota, kegiatan ini menjadi ruang refleksi bagi para pelaku pariwisata untuk memahami kembali arah dan tujuan asosiasi yang menaungi mereka. Lebih dari 100 anggota hadir dalam kegiatan ini, bersama jajaran pengurus ASITA Bali dan perwakilan dari Mandiri In Health Medical Care selaku mitra asuransi.
Ketua ASITA Bali, I Putu Winastra, menegaskan bahwa SAKIRA bukan sekadar agenda tahunan, melainkan bagian dari upaya memperkuat pemahaman bersama di kalangan anggota.
“SAKIRA ini merupakan program rutin kami, tetapi khusus hari ini kami menyampaikan hal penting terkait asuransi bagi wisatawan mancanegara dan para pekerja kami di ASITA Bali,” ujar Winastra saat ditemui di lokasi.
Selain membahas perlindungan bagi pelaku pariwisata, acara ini juga menjadi momentum bagi ASITA Bali untuk memperkuat pemahaman anggota terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) asosiasi. Winastra menilai, pemahaman terhadap AD/ART merupakan kunci menjaga profesionalitas dan marwah organisasi.
“Sebagai anggota asosiasi, sangat penting untuk betul-betul memahami tujuan serta visi misi organisasi. Jangan sampai ada yang sudah bergabung, tapi tidak paham arah perjuangan asosiasi, apalagi sampai menjelekkan nama organisasi,” tegasnya.
Winastra yang juga menjabat sebagai Konsul Kehormatan Kazakhstan di Bali itu mengingatkan bahwa kekuatan asosiasi terletak pada soliditas dan partisipasi aktif anggotanya. Ia mengajak seluruh anggota untuk terus mendukung berbagai program yang dijalankan ASITA Bali demi kepentingan bersama.
“Tujuan asosiasi ini kan untuk menyuarakan kepentingan anggota kepada pemerintah maupun stakeholder pariwisata lainnya. Tapi kalau kita sendiri tidak paham aturan organisasi, percuma kita berorganisasi,” tuturnya.
Melalui kegiatan seperti SAKIRA, ASITA Bali ingin memastikan setiap anggota tidak hanya menjadi bagian dari asosiasi, tetapi juga memahami dan berperan aktif dalam mengembangkan pariwisata Bali yang berkelanjutan dan berintegritas. (*)
