NASIONAL, BALINEWS.ID – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap masalah serius di balik platform pelaporan pajak Coretax. Menurutnya, kualitas program tersebut sangat rendah, bahkan disebut setara anak SMA.
Untuk mengatasi hal ini, ia membentuk tim ahli guna menelusuri dan memperbaiki permasalahan sistem tersebut. Namun, langkah pembenahan belum bisa dilakukan sepenuhnya karena Kementerian Keuangan masih terikat kontrak dengan perusahaan asal Korea Selatan yang menjadi pengembang Coretax.
“Saya bilang 1 bulan (bisa perbaiki), tapi karena kendala tadi kita enggak bisa masuk, karena ada kontrak… Januari udah selesai harusnya,” jelasnya.
Purbaya juga menilai kualitas pekerjaan kontraktor asing itu tidak lebih baik dari perusahaan lokal, meski infrastruktur Coretax sebenarnya sudah disiapkan dengan baik.
“Komentarnya lucu deh, begitu mereka dapet source codenya, dilihat sama orang saya, dia bilang, wah ini programmer tingkat baru lulusan SMA, jadi yang dikasih ke kita bukan orang jago-jagonya kelihatannya,” kata Menkeu, Jumat (24/10/25).
Ia menegaskan, ke depan perbaikan sistem akan sepenuhnya dikerjakan oleh tenaga ahli dalam negeri agar Indonesia tidak terus bergantung pada pihak asing.
Ditjen Pajak disebut sudah berinvestasi besar dalam sistem keamanan Coretax, meski beberapa komponennya dinilai terlalu rumit dan mahal. Purbaya optimistis, setelah seluruh kendali sistem diserahkan ke tim Indonesia, Coretax akan bisa disempurnakan dengan cepat. (*)
