TABANAN, BALINEWS.ID – Setelah pencarian selama 10 hari, Ni Nyoman Jembor (74), seorang nenek asal Banjar Dinas Yang Api, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat. Penemuan ini membawa kelegaan bagi keluarga dan warga sekitar yang telah berupaya keras mencarinya.
Nenek Jembor ditemukan pada Selasa (4/3/2025) pukul 10.00 WITA di sebuah kebun pandan yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya. Ia ditemukan dalam kondisi lemas oleh warga yang terus melakukan penyisiran. Sebelumnya, nenek Jembor dilaporkan hilang sejak Minggu (23/2/2025) pagi.
Upaya pencarian telah dilakukan secara intensif oleh keluarga dan warga sekitar sejak hari pertama hilangnya nenek Jembor. Mereka bahkan melaporkan kejadian ini ke Polsek Kediri. Namun, pencarianbelum membuahkan hasil.
“Dua hari sebelum hilang, korban sempat mengeluhkan sakit pada kakinya. Keluarga bahkan sempat mengajaknya berobat,” ujar Kepala Wilayah (Kawil) Banjar Yang Api, Made Martika Putra, Rabu (5/3/2025), seperti dikutip dari pantaubali.com
Kekhawatiran keluarga semakin besar, karena nenek Jembor tidak kunjung kembali hingga Senin pagi. Selain pencarian langsung, keluarga juga meminta bantuan balian atau “orang pintar” untuk mendapatkan petunjuk secara niskala/spiritual.
“Menurut petunjuk orang pintar, memang benar korban disembunyikan oleh makhluk halus. Bahkan, keluarga mendapatkan informasi bahwa korban telah melangsungkan pernikahan secara gaib. Hal aneh lainnya, sehari setelah mendapat petunjuk tersebut, di rumah korban tercium bau sate, seolah sedang ada upacara hajatan,” tambah Made Martika Putra.
Pencarian juga melibatkan konten kreator yang turut membantu menyisir area sekitar. Pada hari ke-10, petunjuk dari “orang pintar” mengarahkan pencarian ke arah utara Pura Yang Api. Nyoman Bagiarta, salah satu kerabat korban, akhirnya menemukan nenek Jembor di kebun pandan dalam kondisi lemah dengan luka di beberapa bagian tubuh.
“Saat ditemukan, korban dalam keadaan sangat lemah, dengan luka di beberapa bagian tubuhnya. Bahkan, di luka pada kakinya ditemukan belatung,” jelas Made Martika Putra.
Setelah penemuan, keluarga segera melaksanakan upacara “banten penukar” dan “ngelukat” sebagai bentuk syukur dan pembersihan. Nenek Jembor kini menjalani perawatan di RSUD Tabanan untuk memulihkan kondisinya.
“Informasi terakhir dari keluarga, kondisi korban sudah membaik. Tinggal tahap pemulihan saja,” imbuh Made Martika Putra. (WIJ)