Ngaku Kemalingan Rp 25 Juta, Ternyata Pak Sabar Karang Cerita Bohong, Ini Alasannya

Share:

Pak Sabar yang sempat mengaku jadi korban pencurian ternyata mengarang cerita.
Pak Sabar yang sempat mengaku jadi korban pencurian ternyata mengarang cerita.

KARANGASEM, BALINEWS.ID – Korban pencurian I Nyoman Sabar (26) rupanya berbohong. Ia merekayasa jika dirinya mengalami peristiwa pencurian di rumahnya di Banjar Dinas Muntig, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu.

Kapolres Karangasem, AKBP I Nengah Sadiarta, menjelaskan awalnya polisi mendapat informasi ada kejadian pencurian di rumah korban. “Karena itu, kami terjunkan reskrim Polres Karangasem langsung dipimpin Kasat Reskrim AKP Agus Adi Apriyoga untuk melakukan penyelidikan,” ujarnya

Reskrim Polres bersama Polsek Kubu melakukan penyelidikan dan olah TKP. “Meskipun korban tidak melaporkan kejadian tersebut secara resmi ke kepolisian,” terangnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Karangasem, AKP Agus Adi Apriyoga menambahkan pernyataan Kapolres. Hasil penyelidikan mengungkap fakta mengejutkan. Tim Resmob menemukan bahwa korban sebenarnya baru saja meminjam uang sebesar Rp 50 juta dari LPD Muntig yang dicairkan pada 18 Februari 2025 lalu.

BACA JUGA :  Pelaku Penganiaya Sesama Pemotor di Denpasar Diamankan, Begini Kronologinya

“Uang telah digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menyewa alat berat untuk usaha penggalian batu di sekitar rumahnya, membayar DP pembelian kayu, dan sebagian diberikan kepada istrinya,” ungkapnya.

Ditemukan bukti juga Nyoman Sabar sengaja mencongkel gembok pintu kamarnya sendiri menggunakan sabit dan mengarang cerita telah dirampok.
“Dari penyelidikan juga ditemukan bukti transfer pembayaran sewa alat berat sebanyak dua kali senilai total Rp 17 juta, bukti pembayaran DP kayu sebesar Rp 3 juta, dan pembayaran kayu Pule senilai Rp 15 juta,” ungkapnya.

BACA JUGA :  BNN Tes Urine di Padangbai, Temukan Sopir Positif Narkoba, Ini Kelanjutan Kasusnya

Kepolisian juga menemukan sisa uang hasil pinjaman sebesar Rp 9 juta yang masih tersimpan di dalam tas korban, beserta satu buah sabit dan satu set gembok yang diduga digunakan untuk merekayasa kasus.

“Ia merekayasa kasus perampokan tersebut, karena tekanan dari sang istri yang setiap hari menanyakan sisa uang pinjaman dari LPD,” terangnya.

(bip)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

BULELENG, BALINEWS.ID – Seorang remaja laki-laki meninggal setelah terseret arus laut di Pantai Tangguwisia, Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt,...

GIANYAR, BALINEWS.ID – A stimulating culinary journey through history returns with the second edition of Rasayatra, a narrative...

GIANYAR, BALINEWS.ID – Perjalanan rasa yang menggugah sejarah kembali hadir lewat edisi kedua Rasayatra, program kuliner naratif besutan...

DENPASAR, BALINEWS.ID – Calon Ketua Umum (Ketum) Asprov PSSI Bali, Anak Agung Ngurah Garga Chandra Gupta yang akrab...

Breaking News

Berita Terbaru
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS