BANGLI, BALINEWS.ID – Malam di lereng Gunung Abang mendadak ramai. Lampu senter menembus gelap, langkah tim SAR berpacu dengan waktu, menyusuri jalur berbatu demi menemukan dua remaja yang sejak pagi belum juga kembali dari pendakian.
Mereka adalah Candra (17) dan Diah (17), warga Desa Petak, Gianyar. Sabtu (21/9/2025) pagi, keduanya penuh semangat memulai pendakian sekitar pukul 10.00 Wita. Namun semangat itu berubah jadi kepanikan ketika mereka kehilangan arah di tengah perjalanan. Sinyal komunikasi yang terbatas membuat keluarga khawatir, hingga akhirnya kabar itu sampai ke Basarnas pada malam hari.
“Kami menerima laporan sekitar pukul 20.30 Wita dari Bapak Wayan Sutapa,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya. Laporan itu segera ditindaklanjuti. Lima personel Rescue Pos SAR Karangasem langsung bergerak, dibantu armada darat dan seorang pemandu lokal.
Pencarian berlangsung menegangkan. Hampir dua jam tim menyisir jalur gelap dan sepi. Hingga akhirnya, pada pukul 22.50 Wita, cahaya senter menemukan dua sosok remaja di ketinggian 1.750 mdpl. Candra terlihat lelah, sementara Diah mengalami luka di kaki karena sempat terjatuh.
Malam itu juga keduanya dievakuasi menuruni gunung melalui jalur Desa Terunyan. Tepat pukul 00.55 Wita, mereka tiba di Pos Pemandu Terunyan Madya. Namun perjalanan Diah belum selesai, sekitar satu jam kemudian ia harus dirujuk ke rumah sakit di Desa Tianyar Barat, Karangasem, menggunakan ambulans Puskesmas Kubu 2. (*)