KLUNGKUNG, BALINEWS.ID – Kasus pengancaman dengan senjata tajam yang terjadi di Jalan Plawa, Kelurahan Semarapura Klod, Kabupaten Klungkung, pada Sabtu (24/5/2025), mulai menemui titik terang. Terduga pelaku diketahui berinisial MS. Ia sempat menodongkan sebilah parang kepada tetangganya, ternyata masih memiliki hubungan keluarga dengan korban yang kini melapor ke Polres Klungkung.
Kepala Seksi Humas Polres Klungkung, AKP Agus Widiono, pada Kamis (29/5) mengungkapkan bahwa Satreskrim Polres Klungkung telah memeriksa MS dalam rangka penyelidikan. Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa MS merupakan seorang pensiunan guru yang diduga melakukan pengancaman karena dilatarbelakangi konflik internal keluarga yang telah berlangsung berkepanjangan.
“MS sudah kami mintai keterangan sebagai saksi. Karena antara pelapor dan terlapor ini masih ada hubungan kekerabatan, kasus ini kami tangani dengan sangat hati-hati,” jelas AKP Agus Widiono.
Ia menambahkan, penyidik saat ini tengah mengumpulkan barang bukti berupa senjata tajam jenis arit yang digunakan pelaku saat melakukan pengancaman. Proses penyelidikan juga mencakup pemeriksaan rekaman CCTV yang merekam detik-detik kejadian.
“Kami masih mempelajari rekaman CCTV yang diserahkan oleh pihak pelapor. Untuk menetapkan status hukum MS, kami membutuhkan bukti yang cukup, termasuk analisis visual lengkap dari rekaman tersebut,” tambahnya.
Hubungan antara MS dan keluarga korban dikabarkan memang tidak harmonis sejak beberapa tahun terakhir. Ketegangan di antara mereka kerap memicu pertengkaran yang berulang kali terjadi hingga akhirnya memuncak dalam insiden pengancaman ini.
Polisi belum menetapkan status tersangka dalam kasus ini dan menegaskan proses hukum akan tetap berjalan sesuai prosedur.
Diketahui bersama, dalam momen viral terekam CCTV, seorang pria “menyapa” tetangganya seorang ibu muda yang hendak mengantar parang. Tetangga disapa dengan parang dan langsung meninggalkan rumah. Bahkan, suami dari ibu muda juga disapa dengan parang. Karena persoalan ini sudah memuncak, maka si ibu muda memviralkan rekaman CCTV di media sosial. Kemudian dia melaporkan pengancaman tersebut ke polisi. (bip)