KARANGASEM BALINEWS.ID – Kepolisian Resor Karangasem bersama instansi terkait melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) terhadap distribusi dan kualitas beras di wilayah Karangasem, Selasa (29/7). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakapolres Karangasem, Kompol Ruli Agus Susanto, didampingi jajaran dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) serta Dinas Pertanian setempat.
Sidak dimulai dari Pasar Amlapura, dengan pengecekan di beberapa toko grosir utama, seperti Toko Ayu Kerti yang secara rutin mendatangkan 10 ton beras dari Jawa setiap dua minggu, serta Toko Bintang yang memiliki kapasitas distribusi hingga 30 ton dalam periode yang sama.
Kegiatan dilanjutkan ke lokasi penggilingan gabah milik I Ketut Gustana yang berlokasi di Jalan Raya Tumbu, Karangasem. Dari hasil pengecekan di seluruh titik, tidak ditemukan adanya indikasi praktik pengoplosan beras.
“Dari pantauan dan pemeriksaan langsung di lapangan, tidak ada temuan beras oplosan. Kualitas dan asal-usul beras cukup jelas,” ujar Kompol Ruli di sela kegiatan.
Analis Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Karangasem, Catur Bagiyo, turut membenarkan temuan tersebut. Ia menjelaskan bahwa selama ini wilayah Karangasem relatif steril dari praktik peredaran beras oplosan.
“Sejak dulu, beras oplosan jarang bisa masuk ke Karangasem. Selain karena pengawasan yang ketat, budaya petani di sini juga berpengaruh. Mereka cenderung tidak menjual gabahnya ke luar, melainkan dikonsumsi sendiri,” terang Catur.
Sementara itu, Yudi Saputra, salah satu pedagang beras di Pasar Amlapura Timur, mengaku hanya menjual beras premium karena stok beras medium semakin langka.
“Sudah sekitar 18 hari terakhir saya tidak bisa mendapatkan pasokan beras medium. Jadi, sekarang hanya jual beras premium,” katanya.
Kegiatan sidak ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dan aparat penegak hukum dalam menjaga stabilitas distribusi pangan, serta menjamin kualitas dan keamanan bahan pokok yang beredar di masyarakat, terutama di tengah fluktuasi harga beras nasional.