DENPASAR, BALINEWS.ID – Ivan Volovod (32) dan Mykyta Volovod (32), saudara kembar asal Ukraina, yang terlibat dalam pembuatan narkoba di Bali, dijatuhi hukuman penjara 20 tahun oleh Pengadilan Negeri Denpasar pada Kamis, 23 Januari 2025. Putusan ini lebih ringan tuntutan jaksa yang menuntut mereka dihukum seumur hidup.
Majelis Hakim yang dipimpin oleh Ketut Suarta memutuskan bahwa kedua terdakwa bersalah sesuai dengan dakwaan terkait produksi narkoba, termasuk mephedrone dan ganja, di sebuah pabrik ilegal di Tibubeneng, Kuta Utara, Badung. Masing-masing terdakwa juga dijatuhi denda sebesar Rp 2 miliar. Jika denda tidak dibayar, hukuman penjara tambahan selama 10 bulan akan dikenakan.
Dalam pertimbangannya, hakim menyatakan bahwa meskipun perbuatan mereka merugikan upaya pemberantasan narkotika di Indonesia, ada hal yang meringankan, yaitu keduanya belum pernah dihukum dan masih relatif muda, memberi mereka kesempatan untuk memperbaiki diri.
“Tindakan mereka memang merusak generasi muda bangsa, namun kami memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar dari kesalahan dan tidak mengulangi perbuatan tersebut,” ujar Hakim Suarta.
Setelah mendengarkan putusan, kedua terdakwa menyatakan akan berpikir lebih lanjut dan belum memutuskan apakah akan menerima atau mengajukan banding. Jaksa Penuntut Umum juga menyampaikan hal yang sama, memberi waktu satu minggu bagi kedua pihak untuk menentukan sikap.
Kedua terdakwa sebelumnya datang ke Bali pada Agustus 2021 setelah diundang oleh seorang pria bernama Roman Nazarenko untuk bergabung dalam bisnis narkotika. Mereka dilatih untuk menanam ganja hidroponik dan memproduksi mephedrone di sebuah vila yang sudah disiapkan sebagai pabrik. Narkoba yang diproduksi kemudian didistribusikan melalui ojek online dan dibayar menggunakan cryptocurrency. (*)