DENPASAR, BALINEWS.ID – Duka mendalam menyelimuti keluarga dan rekan-rekan Aipda AES, anggota Polda Bali yang ditemukan tewas di dasar Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung. Kepergiannya yang tragis menyisakan tanda tanya besar, terutama setelah polisi menemukan sebuah surat yang diduga ditulisnya sebelum peristiwa itu terjadi.
Aipda AES, yang selama ini dikenal sebagai sosok religius dan pribadi yang baik, sehari-hari bertugas di Bidang Propam Polda Bali. Sebelumnya, ia pernah berdinas di Humas Polres Badung, sebuah posisi yang membuatnya banyak berinteraksi dengan wartawan dan masyarakat.
“Almarhum adalah sosok yang ringan tangan, selalu membantu siapa pun tanpa pamrih,” kenang salah satu sahabatnya, Made.
Duka semakin terasa berat karena pada hari ditemukannya jasadnya, Senin (17/3), almarhum seharusnya merayakan ulang tahunnya yang ke-42.
“Kami masih tak percaya ini terjadi. Beberapa hari lalu, kami sempat bercanda di telepon. Tak ada tanda-tanda yang mencurigakan,” ujar seorang teman dekatnya.
Sebelum kejadian, warga sekitar melihat sebuah mobil Suzuki Splash merah yang terparkir lama di atas jembatan pada Minggu (16/3) kemarin. Saat diperiksa, mobil tersebut kosong. Kecurigaan pun memuncak ketika jasad AES ditemukan di dasar jembatan. Polisi yang melakukan penyelidikan di dalam mobil menemukan beberapa petunjuk, termasuk surat perpisahan yang ditujukan kepada istri dan anak-anaknya. Dalam surat itu, AES mengungkapkan bahwa apa yang dilakukannya adalah bagian dari perjuangannya untuk keadilan.
Kapolsek Petang, AKP I Nyoman Arnaya, membenarkan temuan surat tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui latar belakang kejadian ini,” ujarnya.
Jenazah Aipda AES telah dibawa ke rumah duka di Banjar Dinas Tireman, Desa Bengkel Sari, Selemadeg Barat, Tabanan. Istri, dua anaknya, serta orang tuanya masih terpukul dengan kepergiannya. Prosesi pemakaman dijadwalkan berlangsung pada Selasa (18/3) di setra kampung halamannya. (*)