TABANAN, BALINEWS.ID – Setelah sukses menggelar serangkaian aksi bersih-bersih pantai di sejumlah lokasi di Kabupaten Badung, Coco Development Group kembali melanjutkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan. Kali ini, kegiatan bersih-bersih digelar di kawasan Cepaka Jogging Track, Kabupaten Tabanan, Minggu (22/6). Kegiatan ini melibatkan tim internal Coco Development Group, perwakilan masyarakat, hingga perangkat desa, termasuk Perbekel Desa Cepaka, Ketut Tedja.
“Sebagai Perbekel Cepaka, saya mengucapkan terimakasih kepada Coco karena telah membersihkan area jogging track ini, apalagi acara ini juga melibatkan warga dan petugas kebersihan,” terangnya saat ditemui di lokasi.
Ketut Tedja berharap inisiatif ini bisa menjadi pemicu kesadaran bersama untuk terus menjaga kebersihan fasilitas publik di wilayahnya. Kedepan, harapnya, agar pencanangan ‘Desa Bersih’ akan selalu terealisasi oleh seluruh elemen masyarakat yang menggunakan fasilitas di Desa Cepaka.
Pemilihan Desa Cepaka sebagai lokasi kegiatan tidak dilakukan secara acak. Community Manager Coco Development Group, Nan Fitri, menyampaikan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar proyek pembangunan milik Coco di wilayah tersebut.
“Untuk lokasinya kami sempat melaksanakan di Uluwatu kemudian Seseh, dan sekarang kami lakukan di Cepaka karena kebetulan kami ada project disini dan kita juga punya hubungan dekat dengan masyarakat disini,” jelasnya.
Nan juga menyoroti pentingnya kebersihan area persawahan yang kini mulai berkembang sebagai daya tarik wisata. “Alangkah lebih baik jika sawahnya dibersihkan karena jadi objek wisata disini. Selain itu, pas kebetulan saya lewat disini, subaknya kondisinya kotor,” tambahnya.
Coco Development Group juga merancang program jangka panjang untuk Desa Cepaka, termasuk mengembangkan kawasan jogging track dan pemandangan sawah sebagai bagian dari upaya meningkatkan ekonomi desa.
“Kedepannya kami ada rencana yang besar untuk Desa Cepaka, kita pengen kembangkan lagi terutama view jogging track, sawah, untuk menaikkan ekonomi Desa ini,” tutup Nan.
Sementara itu, Vander, Head of Content Coco Development Group, menyampaikan bahwa dalam waktu dekat pihaknya juga akan membuka Coco Learning Centre, yang akan mengolah sampah plastik menjadi bensin dan solar.
“Melalui Coco Learning Centre ini akan mengolah sampah-sampah yang dikumpulkan menjadi produk akhir yakni bensin atau solar. Ini akan menjadi program satu-satunya di Bali yang mengubah sampah plastik menjadi bensin,” ujar Vander.
Vander menjelaskan bahwa Coco Learning Centre akan memiliki mesin pirolisis dengan bekerjasama dengan Pemerintah Badung. Untuk prosesnya, tambahnya, sampah-sampah dirumah tangga akan dibawa ke Coco Learning Centre yang akan diolah menjadi produk akhir yakni bensin dan solar siap pakai.
“Kita harus memanfaatkan Pergub, terutama tentang bagaimana desa harus memiliki pengelolaan sampah terpadu. Jadi Coco Group melihat ini sebagai peluang untuk berkontribusi untuk Bali dan agar sampah-sampah tidak dibuang ke TPA tetapi diolah untuk menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat setempat,” pungkasnya. (*)