Tiga Warga Gianyar Meninggal Akibat Banjir, Kerugian Material Total Rp 37,4 Miliar

Longsor di Banjar Suwat Kaja menuju Banjar Petak Jeruk Desa Suwat, Gianyar.
Longsor di Banjar Suwat Kaja menuju Banjar Petak Jeruk Desa Suwat, Gianyar.

GIANYAR, BALINEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Gianyar terus melakukan pendataan serta penanganan darurat pasca bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah sejak awal pekan ini. Hingga Kamis (11/9/2025) pukul 11.35 WITA, tercatat 34 laporan kejadian dampak bencana telah masuk ke pemerintah daerah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Gianyar, Gusti Bagus Widya Utama, mengungkapkan bahwa banjir tersebut menelan tiga korban jiwa dan menyebabkan tiga orang luka-luka. Selain itu, kerugian material sementara ditaksir mencapai Rp 37,44 miliar.

BACA JUGA :  Fadli Zon Datangi Museum Sarkofagus, Anak Muda Diminta Dalami Sejarah dan Peradaban

“Teman-teman masih bekerja di lapangan untuk proses pembersihan, pencarian, dan evakuasi. Tadi siang juga berhasil ditemukan satu korban meninggal dunia,” ujar Sekda yang akrab disapa Gusti Bem.

Ia menambahkan, setelah masa tanggap darurat berakhir, Pemkab Gianyar akan menggelar rapat koordinasi untuk membahas langkah penanganan lanjutan dan upaya antisipasi ke depan.

“Kita di Gianyar sudah memiliki peta bencana dan aplikasi siaga bencana. Tinggal kita matangkan kembali sistem dan koordinasinya,” jelasnya.

Dari total laporan yang masuk, beberapa kejadian masih dalam proses penanganan. Di antaranya, jalan jebol di Medahan (laporan Camat Blahbatuh), pohon tumbang di Jembatan Titi Gonggang (laporan warga bernama Pak Dewa), serta akses jalan menuju Beji Bubung, Banjar Tatiapi, Desa Pejeng Kawan, Tampaksiring yang tertutup longsor (laporan Kades Pejeng Kawan).

BACA JUGA :  Koster Serahkan Bantuan Korban Banjir Tabanan-Jembrana, Sebagian Dari Hasil Patungan ASN Pemprov

Sementara itu, sejumlah laporan telah ditangani, seperti tanah longsor yang menutup jalan Medaging Kayu di Jalan Jasan, Desa Timbul Nunas (laporan Kades Pupuan), rumah warga terdampak banjir di Banjar Dlodtangluk, Desa Sukawati (laporan Wayan Sukadana), longsor di Banjar Buruan, Blahbatuh, serta pohon hanyut yang menutup aliran Beji Yangloni di wilayah yang sama (laporan Prajuru Banjar).

Pemkab Gianyar juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi memicu bencana susulan.

BACA JUGA :  Aksi Solidaritas DPD HPI Bali Rangkul Anggota yang Terdampak Banjir

“Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat dan aparat desa yang sudah sigap di lapangan. Kolaborasi ini penting dalam menghadapi situasi seperti ini,” tutup Gusti Bem.

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Breaking News

Informasi Lowongan Pekerjaan Terbaru Hari Ini

Baca Lainnya

BULELENG, BALINEWS.ID - Kasus dugaan pemalsuan dokumen terkait penguasaan tanah negara di kawasan “Bukit Ser”, Desa Pemuteran, Kecamatan...
NUSA PENIDA, BALINEWS.ID – Polsek Nusa Penida kembali menorehkan prestasi dalam pengungkapan tindak kriminalitas di wilayah hukumnya. Melalui...
JEMBRANA, BALINEWS.ID - Peristiwa tragis terjadi di aliran Sungai Bilukpoh, Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana,...
NASIONAL, BALINEWS.ID - Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, menyatakan keprihatinan dan keberatan lembaganya terhadap keputusan pemerintah yang menetapkan...