BALINEWS.ID – Telur asin sudah lama menjadi kuliner favorit masyarakat Indonesia. Brebes, Jawa Tengah, dikenal sebagai daerah penghasil utama dengan industri rumahan yang menghasilkan beragam kualitas telur asin. Ciri telur asin premium biasanya terlihat dari kuning telur berwarna jingga kemerahan, tekstur kering, tidak berbau amis, serta memiliki rasa asin yang pas.
Kini, telur asin tidak hanya dijual di Brebes, tetapi juga banyak ditemukan di berbagai daerah dengan varian rasa mulai dari original hingga bumbu rempah. Meski lezat, telur asin tetap memiliki masa simpan terbatas. Jika disimpan pada suhu ruang, baik rebus maupun mentah, telur asin hanya bertahan sekitar 10 hari. Namun, jika dimasukkan ke dalam kulkas, daya tahannya bisa mencapai 2–3 minggu, bahkan hingga 1 bulan.
Agar lebih awet dan tetap nikmat, berikut tips menyimpan telur asin yang bisa dilakukan:
Cuci sebelum disimpan
Hilangkan sisa abu garam pada kulit telur asin agar lebih higienis dan tidak mempercepat pembusukan.Gunakan wadah terbuka
Simpan telur asin dalam mangkuk atau keranjang tanpa penutup. Hindari penggunaan kantong plastik atau kotak rapat karena bisa membuat telur lembap dan cepat basi.Pastikan ada sirkulasi udara
Baik disimpan pada suhu ruang maupun kulkas, telur asin tetap membutuhkan udara. Itulah sebabnya kemasan telur asin biasanya memiliki lubang kecil.Jauhkan dari kelembapan berlebih
Kelembapan dapat membuat kuning telur berubah warna menjadi hitam dan mengurangi kualitas rasa.Simpan di kulkas untuk daya tahan lebih lama
Jika ingin tahan hingga sebulan, masukkan telur asin ke kulkas. Namun, tetap perhatikan kondisi telur sebelum dikonsumsi.
Dengan cara penyimpanan yang tepat, telur asin bisa bertahan lebih lama dan tetap enak dinikmati, baik langsung disantap maupun diolah menjadi berbagai hidangan. (*)