BADUNG, BALINEWS.ID – Seorang ibu rumah tangga (IRT) berusia 39 tahun berinisial NKPA nyaris mengakhiri hidupnya di Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Minggu (14/12/2025). Upaya tersebut berhasil digagalkan berkat kepedulian dan kesigapan seorang warga yang mencurigai gelagat korban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.23 WITA. Korban yang merupakan warga Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, sebelumnya bertemu dengan saksi berinisial IPEP (23) di pertigaan Angantiga, Petang. Saat itu, saksi tengah berhenti untuk mengenakan jas hujan ketika korban menghampirinya dan menanyakan arah menuju Jembatan Tukad Bangkung.
Saksi sempat membantu dengan menunjukkan rute melalui peta digital. Namun, tatapan kosong dan raut wajah korban menimbulkan kecurigaan. Ketika ditanya tujuan menuju jembatan, korban tiba-tiba menangis dan menceritakan berbagai persoalan pribadi, khususnya terkait masalah rumah tangga.
Meski telah berusaha ditenangkan dan dicegah, korban tetap bersikeras melanjutkan perjalanannya. Khawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan, saksi kemudian mengikuti korban hingga ke Jembatan Tukad Bangkung.
“Setibanya di lokasi, korban langsung berusaha melompat dari jembatan,” ujar sumber petugas.
Saksi dengan sigap memegang tubuh korban dan berteriak meminta bantuan warga sekitar. Berkat respons cepat tersebut, aksi nekat korban berhasil digagalkan.
Sekitar pukul 14.45 WITA, pihak keluarga korban tiba di lokasi. Setelah dibujuk dan ditenangkan, korban akhirnya bersedia pulang. Pada pukul 15.03 WITA, korban diserahkan kepada keluarganya untuk dibawa kembali ke Denpasar Utara.
Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung, Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa Polsek Petang telah mendatangi lokasi, mengamankan korban, serta memberikan imbauan kepada masyarakat agar segera melapor kepada pihak berwajib jika melihat aktivitas mencurigakan, khususnya di area jembatan.
“Dugaan sementara, percobaan bunuh diri ini dipicu oleh tekanan dan beban masalah keluarga,” ujarnya. (*)

