GIANYAR, BALINEWS.ID – Ketua Yayasan PR Saraswati Cabang Gianyar, Anak Agung Gde Waisnawa Putra, S.H, M.M, meluruskan isu yang beredar terkait pemberhentian salah satu guru bernama Agung Sukma. Isu menyebutkan pemecatan dilakukan karena guru tersebut mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mewakili Gianyar.
“Isu tersebut tidak benar. Justru kami mendukung guru dan staf untuk berprestasi. Contoh, ada guru kami yang mewakili Provinsi Bali dalam Pekan Kreativitas 2022-2023 di Sulawesi dan Solo, kami mendukung. Bahkan kami dari yayasan berikan uang saku,” tegas Waisnawa melalui video klarifikasi di akun TikTok Genta Saraswati.
Ia menambahkan, pihaknya menyayangkan adanya oknum yang menggiring opini seolah yayasan memecat guru karena mengikuti Porprov. “Kami sayangkan ada oknum tidak bertanggung jawab yang menggiring opini bahwa kami memecat guru itu karena mengikuti Porprov,” ujarnya.
Sebagai catatan, Agung Sukma juga pernah ikut Porprov pada tahun sebelumnya dan berjalan lancar tanpa muncul isu serupa. “Logikanya kalau tidak mendukung, kami tidak lanjutkan saat itu,” ungkapnya.
Bahkan, Agung Sukma juga pernah menjadi pendamping atlet O2SN ke Jakarta selama sepekan. Pihak Yayasan dan sekolah tetap mengizinkan meskipun sebagai pendamping atlet.
Yayasan juga menyampaikan apresiasi kepada Ketua DPRD Gianyar, Ketut Sudarsana, yang merespons cepat agar isu tidak menimbulkan kegaduhan. “Di DPRD kami berikan penjelasan bahwa pemberhentian tidak ada hubungan dengan Porprov,” kata Oka Putra.
Menurutnya, pemberhentian Agung Sukma murni berdasarkan evaluasi kinerja selama dua tahun. “Agung Sukma berstatus kontrak. Setelah berjalan dua tahun, kami evaluasi apakah memenuhi standar atau tidak,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, tepat Juni 2025, masa kontrak Agung Sukma telah berakhir. “Seharusnya Juli 2025 diangkat menjadi karyawan tetap di yayasan. Namun hasil evaluasi kinerjanya, kami berencana tidak memperpanjang atas beberapa pertimbangan. Maka akhirnya diputuskan diberikan kesempatan percobaan untuk memperbaiki kinerja,” terangnya.
Oka Putra kembali menegaskan bahwa isu pemecatan karena Porprov tidak benar. “Kami sayangkan oknum yang buat postingan tanpa klarifikasi,” katanya.
Ia menambahkan, seluruh dokumen evaluasi ada di pihak sekolah. “Memang tidak kami publikasikan untuk menjaga privasi. Dokumen hanya kami berikan ke pihak berwenang apabila diminta,” jelasnya.
Pihak yayasan juga tetap memberi kesempatan bagi yang bersangkutan untuk memperbaiki diri. “Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Ketua DPRD karena telah responsif menyelesaikan isu ini. Terima kasih juga kepada Bapak Kepala BPSDM,” tutupnya. (*)