DENPASAR, BALINEWS.ID – Aksi kekerasan antarpelajar kembali mencoreng dunia pendidikan di Bali. Sebuah video memperlihatkan seorang siswa SMK Negeri 7 Denpasar dikeroyok teman sekelasnya viral di media sosial dan menuai kecaman. Peristiwa itu terjadi usai jam sekolah, Kamis (15/5), di gang sempit Jalan Mertasari V, Banjar Mergaya, Pemecutan Klod, Denpasar Barat.
Korban diketahui bernama AANDP, siswa kelas XI. Dalam video berdurasi singkat yang tersebar luas di Instagram, ia tampak dihajar secara brutal oleh dua rekannya berinisial S dan INA.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi, menjelaskan motif kekerasan ini dipicu oleh tuduhan bahwa korban menyebarkan video siswa yang merokok di toilet sekolah kepada guru BK. Meski korban membantah tuduhan tersebut, pelaku tetap melampiaskan kekerasan secara fisik.
“Pelaku S menendang korban berkali-kali, sedangkan INA mengaku memukul korban karena terbawa emosi,” kata Sukadi, Jumat (16/5).
Pihak sekolah langsung bertindak. Dalam mediasi yang melibatkan kepolisian dan orang tua siswa, kedua pelaku mengakui perbuatannya. Sahrul akhirnya dikeluarkan dari sekolah, sementara Angga mendapat sanksi pembinaan. Kakak pelaku juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban.
Guru BK SMK N 7 Denpasar, Nuraini Putri Istiqomah, membenarkan bahwa video rokok yang dimaksud memang diterimanya. “Kami telah membina siswa yang terlibat. Tapi ketidakterbukaan soal pengirim video memicu salah paham dan akhirnya berujung kekerasan,” ujarnya.
Subdit 4 Ditreskrimum Polda Bali turut hadir dalam mediasi sebagai langkah preventif. “Kami harap ini jadi pelajaran serius, bukan hanya bagi sekolah, tapi juga bagi seluruh pelajar di Bali,” ungkap perwakilan dari kepolisian.
Meski telah ada upaya damai, ayah korban, Anak Agung Ngurah Yudana, menegaskan bahwa proses hukum tetap berjalan. Ia juga menuntut ganti rugi biaya pengobatan atas luka-luka yang diderita anaknya.
Korban mengalami luka memar di bagian kening dan tubuh. Saat ini, kasus masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. (*)