KARANGASEM, BALINEWS.ID – Kecamatan Rendang, Karangasem, akan segera memiliki fasilitas Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibangun di Desa Nongan. Peletakan batu pertama dilakukan pada Jumat (16/5/2025) dan dihadiri langsung oleh Deputi Badan Gizi Nasional, Tigor Pangaribuan.
Dalam sambutannya, Tigor menyampaikan bahwa program MBG merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas gizi peserta didik dari jenjang PAUD hingga SMA, baik di sekolah negeri maupun swasta, termasuk sekolah swasta elit.
“MBG adalah hak semua siswa tanpa membeda-bedakan latar belakang sekolahnya. Di Bali saat ini baru terdapat sebelas dapur MBG, jumlah yang masih sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan,” ujarnya.
Tigor menjelaskan bahwa distribusi dapur MBG di Bali masih belum merata. Saat ini masing-masing satu dapur telah berdiri di Karangasem, Klungkung, dan Tabanan, serta tiga dapur di Denpasar. Ia menduga salah satu penyebab masih sedikitnya dapur MBG adalah kurangnya pemahaman masyarakat maupun pemerintah daerah tentang tata kelola dapur MBG.
“Standar dapur MBG cukup ketat, salah satunya dapur harus steril dan memenuhi ketentuan gizi serta kebersihan,” tambahnya.
Kasi Pemerintahan Kecamatan Rendang, I Nengah Supartana, menyambut positif pembangunan dapur MBG ini. Ia menjelaskan bahwa dapur akan berdiri di atas lahan milik Pemerintah Provinsi Bali yang telah dihibahkan kepada Desa Nongan.
“Program ini sangat strategis, apalagi sejalan dengan antusiasme masyarakat terhadap program pemerintah lainnya, seperti Koperasi Merah Putih. Di Rendang sendiri sudah ada lima desa yang meluncurkan koperasi tersebut,” jelas Supartana.
Peletakan batu pertama juga dihadiri Ketua Yayasan Jalak Bali, Rudi Suhendar, yang turut menangani program MBG di tingkat nasional. Rudi menyampaikan bahwa di Karangasem direncanakan akan dibangun sekitar 20 dapur MBG.
“Siapa pun bisa berpartisipasi membangun dapur MBG secara mandiri. Namun tetap harus melalui proses verifikasi agar memenuhi standar yang ditetapkan,” ungkapnya.
Rudi menambahkan, secara keseluruhan Bali ditargetkan memiliki 150 dapur MBG yang memenuhi standar nasional.
Ketua Yayasan Intan Sinar Pertiwi, I Komang Semarayasa, yang juga hadir dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa setelah peletakan batu pertama, pembangunan akan segera dimulai dengan target penyelesaian dalam waktu 2,5 bulan.
“Jika sesuai jadwal, dapur ini bisa segera beroperasi dan melayani sekitar 3.400 siswa dari Kecamatan Rendang dan Kecamatan Selat,” katanya. (bip)