GIANYAR, BALINEWS.ID – Pernyataan kritis anggota DPD RI Ni Luh Djelantik terkait kondisi fasilitas umum, pendidikan, dan kesehatan di Gianyar mendapat respons dari Kelompok Pakar DPRD Gianyar, Ketut Rahayu. Ia menilai komentar tersebut tidak tepat sasaran dan lebih mengarah pada upaya mencari popularitas.
Menurut Rahayu, seorang senator seharusnya fokus memperjuangkan aspirasi masyarakat Bali di tingkat nasional, bukan sibuk mengomentari kinerja pemerintahan daerah.
“Apa yang dilakukan seolah-olah hanya untuk mencari panggung dengan cara cawe-cawe di daerah,” ujarnya, Selasa (19/8).
Rahayu menegaskan, Pemkab Gianyar di bawah kepemimpinan Bupati Gianyar telah menunjukkan berbagai capaian nyata. Tahun ini, pemerintah menggratiskan pajak PBB-P2 untuk sawah LSD LP2B seluas 7.500 hektare, mengalokasikan Rp220 miliar untuk perbaikan jalan kabupaten, serta Rp80 miliar untuk jalan provinsi. Tahun depan, anggaran perbaikan jalan bahkan meningkat menjadi Rp300 miliar dengan target seluruh jalan rampung pada 2027.
Di bidang pendidikan, Pemkab Gianyar memberikan fasilitas pendidikan gratis, 1.400 beasiswa untuk mahasiswa universitas maupun LPK, serta seragam, sepatu, tas, dan perlengkapan sekolah gratis untuk siswa baru SD dan SMP. Tidak hanya itu, setiap Sekaa Teruna di Gianyar kini mendapatkan dana Rp20 juta per banjar per tahun.
“Dengan berbagai program itu, apa lagi yang diragukan? Pemkab Gianyar sudah menunjukkan kerja nyata dan perubahan besar. Jadi sebaiknya beri kesempatan pemerintah menuntaskan visi-misinya, jangan hanya dicari kesalahannya untuk kepentingan politik pribadi,” tegas Rahayu.
Ia menambahkan, Gianyar kini mengalami perkembangan pesat dan dinilai lebih cepat meninggalkan daerah lain di Bali. (*)