UBUD, BALINEWS.ID – Upacara pelebon atau ngaben almarhum Cokorda Istri Niti Yadnya digelar khidmat di Puri Ubud, Rabu (3/9/2025). Jenazah almarhum yang meninggal di usia 60 tahun diantarkan dengan bade tumpang sembilan serta lembu tangi berwarna ungu menuju Setra Dalem Puri Ubud.
Lembu tangi yang digunakan dalam upacara ini bukan sekadar sarana kremasi, tetapi juga memiliki makna simbolis. Bentuknya menyerupai lembu, tempat jenazah diletakkan sebelum dikremasi. Cok Wah, adik almarhum, menegaskan nilai filosofis di balik penggunaan sarana tersebut.
“Melambangkan keagungan dan penghormatan,” ujarnya.
Cokorda Istri Niti Yadnya, yang akrab disapa Cok Niti, semasa hidupnya pernah menjadi Anggota DPRD Gianyar Fraksi Golkar periode 2009–2014. Ia meninggalkan seorang suami, Cok Pelik, serta anak-anak yang setia mendampingi prosesi terakhirnya.
Pelebon ini juga menyedot perhatian wisatawan mancanegara. Banyak turis terlihat mengabadikan momen prosesi sakral dari Puri Agung Ubud hingga setra.
Untuk memastikan kelancaran, pengamanan dilakukan secara ketat. Kapolsek Ubud Kompol Putra Astawa mengatakan puncak acara berlangsung aman dan tertib.
“Kami libatkan 100 personel bergabung bersama pecalang,” ujarnya.
Upacara pelebon yang penuh makna ini sekaligus memperlihatkan warisan tradisi Bali yang kaya filosofi, di mana setiap simbol, termasuk lembu tangi, menjadi wujud penghormatan terakhir kepada leluhur.