Liburan Ala Eco Friendly, Toya Ubud Suguhkan Pengalaman Berbeda untuk Wisatawan

Share:

Foto bersama Pengelola Toya Ubud,
Foto bersama Pengelola Toya Ubud,

GIANYAR, BALINEWS.ID – Kawasan wisata Toya Ubud terus menarik perhatian sebagai destinasi baru yang mengusung konsep pariwisata hijau. Menghadirkan tujuh lodge, green camping, serta restoran dengan menu Chinese dan Western, destinasi ini tidak hanya menawarkan pengalaman berlibur berbeda, tetapi juga berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan.

Ketut Sriratna Ayu Lestari, pengelola sekaligus Ketua Umum Terpilih BPC HIPMI Bangli, menegaskan bahwa Toya Ubud dibangun bukan semata sebagai akomodasi, melainkan juga pusat kegiatan edukasi wisata.

“Di sini kami ingin memberi dampak yang baik ke lingkungan sekitar. Selain akomodasi, ada aktivitas seperti cycling, perfume making, jeep tour, hingga program eco-enzym untuk pengolahan sampah,” ujarnya saat ditemui di kawasan Toya Ubud, Minggu (24/8/2025).

BACA JUGA :  18 Unit Villa di Tabanan Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp40 Miliar

Kelola Sampah dengan Eco Enzym

Pengelolaan sampah menjadi perhatian utama Toya Ubud. Sampah organik seperti sisa buah dan sayuran diolah menjadi eco enzym yang dapat dimanfaatkan kembali, sementara sampah non-organik dipilah dan dikelola secara mandiri.

“Kami ingin menanamkan disiplin dalam memilah sampah, mengurangi pembakaran, serta memberi contoh bahwa wisata ramah lingkungan bisa berjalan beriringan dengan kenyamanan tamu,” tambah Ayu Lestari.

Toya Ubud mulai dibangun pada 2019 dan resmi beroperasi pada awal 2025. Konsep serupa sebelumnya sudah diterapkan di Toya De Pacha, Kintamani. Meski masih terbilang baru, Toya Ubud perlahan mendapat tempat di hati wisatawan, terutama karena lokasinya yang berdampingan dengan air terjun.

BACA JUGA :  Delapan Pelukis Muda Bali Unjuk Gigi di Kafe HTL PSR

“Biasanya wisatawan yang berkunjung ke air terjun mampir untuk menikmati breakfast by the waterfall atau mengikuti aktivitas di sini,” jelasnya.

Sebagai pengelola sekaligus pelaku usaha muda, Ayu Lestari berharap Toya Ubud bisa menjadi pusat wisata edukatif yang berkelanjutan. Ke depan, pihaknya berencana menambah fasilitas akomodasi, memperluas area aktivitas kreatif seperti color analysis dan perfume making, serta menggandeng lebih banyak komunitas untuk kegiatan lingkungan.

“Kami berharap kunjungan terus meningkat, baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara. Lebih penting lagi, kami ingin Toya Ubud bermanfaat bagi masyarakat sekitar, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga kesadaran lingkungan,” pungkasnya. (*)

BACA JUGA :  Pencarian WNA Rusia di Perairan Amed Diperpanjang

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

BALINEWS.ID – The SJM Macao Open is set to return in spectacular fashion this October, bringing together world-class...
DENPASAR, BALINEWS.ID – Ditreskrimsus Polda Bali mengungkap praktik pengoplosan gas elpiji bersubsidi di sebuah rumah kawasan Kuta Utara,...
BANGLI, BALINEWS.ID – Kontingen Kabupaten Bangli yang akan berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XVI resmi dilepas....
GIANYAR, BALINEWS.ID – Setelah melalui proses seleksi ketat, Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama Kabupaten Gianyar secara...

Breaking News

Berita Terbaru
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS