Lorikeet Breeding Center Bali Jadi Langkah Nyata Selamatkan Perkici Dada Merah

Share:

Burung perkici dada merah.
Burung perkici dada merah.

DENPASAR, BALINEWS.ID – Upaya penyelamatan satwa endemik Indonesia kembali mencatat sejarah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Jenderal KSDAE bersama Balai KSDA Bali meresmikan Lorikeet Breeding Center di Taman Safari Bali, Gianyar, pada Jumat (26/9). Peresmian dilakukan oleh Direktur Konservasi Spesies dan Genetik, Nunu Anugerah, S.Hut., M.Sc., mewakili Dirjen KSDAE.

Peresmian ini sekaligus menjadi momentum kembalinya burung Perkici Dada Merah (Trichoglossus forsteni mitchellii) ke tanah kelahirannya setelah melalui proses repatriasi dari Inggris. Program ini merupakan kolaborasi antara Taman Safari Indonesia, World Parrot Trust, dan Paradise Park, dengan dukungan penuh pemerintah.

BACA JUGA :  Terseret Arus Saat Mandi di Pantai Berawa, Pria NTT Akhirnya Ditemukan Meninggal

“Lorikeet Breeding Center ini adalah bukti nyata komitmen bersama dalam menyelamatkan satwa endemik. Selain mendukung program edukasi publik, pusat pengembangbiakan ini juga menjadi sumber dukungan ex-situ untuk program pelepasliaran ke habitat alaminya,” ujar Nunu.

Perkici Dada Merah sendiri masuk kategori Endangered (EN) menurut IUCN dan dilindungi oleh UU Nomor 5 Tahun 1990 jo. UU Nomor 32 Tahun 2024 serta Permen LHK P.106/2018. Populasinya kian terancam akibat perdagangan ilegal dan rusaknya habitat, sehingga langkah konservasi ini dinilai krusial.

BACA JUGA :  Presiden Prabowo Dikabarkan akan Reshuffle 5 Kementrian Kabinet Merah Putih

Dalam acara tersebut, Taman Safari Bali menerima piagam penghargaan dari Dirjen KSDAE atas inisiatif kolaborasi konservasi. Sepasang indukan perkici juga secara resmi diberi nama “Galih” dan “Arya” sebagai simbol harapan lahirnya generasi baru yang kelak akan dilepasliarkan.

Founder Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang, menambahkan bahwa pusat pengembangbiakan ini dirancang untuk menghubungkan konservasi ex-situ dengan in-situ. “Harapan kami, hutan-hutan di Bali dan Lombok kembali semarak oleh suara Perkici Dada Merah,” ujarnya.

BACA JUGA :  Diuji Cuaca Ekstrem, Nelayan Karangasem Bertahan Lewat Pekerjaan Alternatif

Sementara itu, Kepala Balai KSDA Bali, Ratna Hendratmoko, memberikan apresiasi atas sinergi berbagai pihak. “Konservasi tidak bisa dilakukan sendiri. Ini adalah hasil kolaborasi bersama yang harus terus diperkuat agar perlindungan satwa liar dapat berkelanjutan,” tegasnya.

Acara peresmian juga menayangkan film dokumenter perjalanan repatriasi perkici dari Inggris ke Bali dengan tagline “Kedis Mewali ke Bali”, yang menggugah semangat pelestarian biodiversitas nusantara. (*)

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Baca Lainnya

NASIONAL, BALINEWS.ID - Ketua Umum Wartawan Online (IWO), H. Teuku Yudhistira, menyesalkan langkah Istana Kepresidenan yang mencabut kartu...
NASIONAL, BALINEWS.ID - Viral aksi pencabutan ID Card milik reporter CNN Indonesia kini membuat Dewan Pers turun tangan...
DENPASAR, BALINEWS.ID – Upaya meningkatkan pendapatan daerah sekaligus menjaga citra pariwisata Bali mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Menteri...
NASIONAL, BALINEWS.ID – Keputusan pencabutan kartu identitas pers milik jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia, oleh Biro Pers Sekretariat...

Breaking News

Berita Terbaru
IWO
GPS
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS