Menteri Nusron Sebut ada Pulau di Bali dan NTB yang Diduga Dikuasai WNA

Share:

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid

NASIONAL, BALINEWS.ID  – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengungkapkan adanya indikasi penguasaan sejumlah pulau di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali oleh warga negara asing (WNA). Temuan tersebut mencuat saat dirinya menghadiri rapat bersama Komisi II DPR RI di Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Nusron menyebut, sejumlah pulau yang diduga dikuasai WNA itu bahkan telah dibangun rumah dan resor atas nama asing. Namun, ia menekankan bahwa legalitas kepemilikan pulau-pulau tersebut masih perlu ditelusuri lebih lanjut.

BACA JUGA :  Warga Panik Berhamburan, Rumah Makan Padang Anisa di Denpasar Terbakar

“Penjualan pulau-pulau kecil kepada oknum-oknum pihak asing atau WNA. Ini ada beberapa kejadian, enggak tahu dulu prosesnya bagaimana, tiba-tiba intinya apakah legal standing-nya kayak apa akan kita cek, tiba-tiba tanah itu atau pulau tersebut dikuasai oleh beberapa orang asing. Ada di Bali dan di NTB,” kata Nusron dikutip CNN.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa secara kasat mata, keberadaan bangunan dan fasilitas di pulau tersebut terlihat jelas dimiliki atau dioperasikan oleh pihak asing. Namun, belum diketahui apakah kepemilikan lahan tersebut masih atas nama warga negara Indonesia (WNI) dan hanya disewakan atau dikerjasamakan.

BACA JUGA :  Beredar Surat Wasiat Jro Mangku Setar, Dibuat April 2024, Ini Isinya

“Apakah tanah itu masih milik WNI tapi disewakan lewat kontrak kerja sama dengan asing, atau bagaimana mekanismenya, kami masih selidiki,” tambahnya.

Menurut Nusron, secara regulasi, kepemilikan pulau oleh orang asing dilarang. Namun, keterlibatan asing dalam investasi pengelolaan diperbolehkan selama melalui badan hukum Indonesia.

“Yang dilarang adalah kepemilikan. Tapi kalau hanya pengelolaan yang melibatkan investor asing, itu masih diperbolehkan. Jadi bukan kepemilikan, tapi bentuk kerja sama investasi,” tegas Nusron.

Temuan ini menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat posisi strategis dan potensi ekonomi pulau-pulau kecil di wilayah pariwisata seperti Bali dan NTB. Nusron menegaskan akan segera melakukan pengecekan ke lapangan dan audit legalitas tanah untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran aturan agraria. (*)

BACA JUGA :  Back to School Lagi? Cek Dulu Daftar Kebutuhan Sesuai Jenjang Sekolah

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

DENPASAR, BALINEWS.ID - Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar menggelar kuliah umum bertajuk “Mahkamah Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan...
TABANAN, BALINEWS.ID - Hingga pertengahan bulan Juli 2025, Kabupaten Tabanan menjadi wilayah dengan jumlah kasus rabies positif paling...
GIANYAR, BALINEWS.ID - Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) secara resmi menyegel Green Flow...
GIANYAR, BALINEWS.ID - Satuan Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polres Gianyar terus mengintensifkan patroli wilayah pesisir sebagai bentuk...

Breaking News

Berita Terbaru
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS