Nama Kodim Klungkung Dicatut, Pedagang Sate Asal Gianyar Rugi

Share:

Pedagang sate saat membawa pesanan ke Markas Kodim Klungkung.
Pedagang sate saat membawa pesanan ke Markas Kodim Klungkung.

KLUNGKUNG, BALINEWS.ID – Pembelian makanan fiktif mengatasnamakan institusi TNI kembali terjadi. Kali ini menimpa Kodim Klungkung. Yang mana, korban ialah pedagang sate Ayu Saraswati yang berusaha di wilayah Ubud.

Ayu awalnya dihubungi oleh pria bernama Leo melalui sambungan telepon. Bahkan, melalui WA, Leo mengirimkan surat perintah pembelian bahan makanan. Sebagai pedagang kecil, Ayu yang dihubungi dan disodori surat berkop TNI langsung percaya.

Ia kemudian membuat sate sesuai pesanan. Jumlahnya 1.000 tusuk senilai Rp 2 juta. Setelah sate jadi, Ayu berusaha menghubungi si pemesan. Karena tidak direspons, Ayu langsung mengantarkan sate ke Makodim Klungkung pada Minggu (18/5/2025) pukul 17.10 Wita.

BACA JUGA :  Diduga Sakit, Karyawan Asal Denpasar Ditemukan Meninggal di Pinggir Jalan Bakas

Di Makodim, petugas jaga kaget, karena tidak ada acara di Kodim. Dan juga, tidak ada yang bernama Leo. Bahkan, ketika dicek, surat berkop TNI mengenai pesanan bahan makanan itu fiktif.

Komandan Kodim 1610/Klungkung, Letkol Inf Armen, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memesan makanan dalam jumlah tersebut. Ia memastikan bahwa seluruh proses pengadaan barang dan jasa di Kodim dilakukan sesuai prosedur melalui e-Katalog dan tidak melibatkan perantara.

“Semua pemesanan resmi dari Kodim selalu dilakukan dengan mekanisme yang sah dan transparan. Kami tidak pernah menggunakan surat menyurat di luar sistem dan apalagi memesan melalui pihak ketiga yang tidak dikenal,” ujar Letkol Armen.

BACA JUGA :  Turuti Saran Dukun, Bapak Asal Gianyar Mencuri di Bangli dan Klungkung

Korban memilih tidak menempuh jalur hukum dan menganggap peristiwa tersebut sebagai musibah.

Letkol Armen juga mengingatkan bahwa kejadian serupa sebelumnya pernah menimpa instansi militer lain. Ia mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk lebih waspada, terutama saat menerima pesanan dalam jumlah besar yang mengatasnamakan lembaga negara.

“Jangan langsung percaya jika ada pemesanan besar hanya berdasarkan surat atau nama institusi. Verifikasi dulu kebenarannya sebelum memproduksi,” tegasnya. (bip)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Baca Lainnya

DENPASAR, BALINEWS.ID - Ketua Komite Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMDHI) Bali, I Putu Dika Adi Suantara, mendesak pemerintah...
DENPASAR, BALINEWS.ID - Seorang warga asli Pula Serangan bernama Siti Sapurah atau yang akbrab disapa Ipung, berhasil memenangkan...
BADUNG, BALINEWS.ID – Suasana di Gedung Parkir Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai mendadak heboh pada Minggu...
BADUNG, BALINEWS.ID – Dikenal lembut dalam sikap namun tegas dalam pengabdian, I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri...

Breaking News