Pemuda Bedulu Gelar Pertunjukan Seni Macepuk Barong Bangkal, Ini Filosofinya

Pertunjukan seni Macepuk Barong Bangkal digelar di depan Pura Pengastulan, Bedulu.
Pertunjukan seni Macepuk Barong Bangkal digelar di depan Pura Pengastulan, Bedulu.

GIANYAR, BALINEWS.ID – Dalam upaya melestarikan dan meningkatkan kualitas tradisi ngelawang, Sekaa Teruna Catur Murthi Sentana Banjar Adat Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, menggelar pertunjukan seni Macepuk Barong Bangkal di Jaba Pura Pengastulan, Desa Adat Bedulu, Rabu (30/4) malam.

 Acara ini menjadi wadah positif bagi generasi muda yang tergabung dalam sekaa barong, sebagai ajang silaturahmi sekaligus sarana untuk meningkatkan kualitas penampilan dalam tradisi ngelawang yang lazim digelar saat libur Hari Raya Galungan dan Kuningan.

BACA JUGA :  Pegawai Money Changer di Tegallalang Diduga Tilap Uang, Polisi Bertindak

Pengurus ST Catur Murthi Sentana, Bagus Erlangga, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan dan direncanakan akan menjadi agenda rutin di masa perayaan antara Galungan dan Kuningan.

“Gagasan ini muncul dari hasil rapat Sekaa Teruna, yang menilai bahwa sebagian Sekaa Barong saat ini kurang serius dalam melaksanakan ngelawang, bahkan ada yang menyimpang dari nilai-nilai aslinya. Karena itu, kami berinisiatif mengisi masa libur dengan kegiatan yang lebih bermakna,” ujar Erlangga.

Ide tersebut mendapat dukungan penuh dari Kelian Banjar Tengah, I Ketut John, dan diapresiasi oleh Bendesa Adat Bedulu, I Gusti Ngurah Susatya Putra, yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang di Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar.

BACA JUGA :  Mahasiswa Asal Ungasan Terlibat Narkoba, Polisi Temukan Sabu dan Bong

Macepuk Barong Bangkal ini bukan hanya pertunjukan seni, tapi juga sarana edukasi bagi para yowana untuk memahami filosofi ngelawang sebagai wujud harmonisasi antara buana agung dan buana alit,” tambah Erlangga.

Bendesa Adat Bedulu, I Gusti Ngurah Susatya Putra, menilai kegiatan ini sangat positif karena menggugah semangat generasi muda untuk menjaga warisan budaya yang sarat nilai seni dan filosofi Hindu.

“Seluruh prajuru Desa Adat Bedulu mendukung penuh kegiatan ini. Harapan kami, Macepuk Barong Bangkal bisa menjadi agenda tetap dalam perayaan Galungan dan Kuningan,” ujar Susatya Putra.

BACA JUGA :  Sebelum Aniaya Pengamen Badut, Pelaku Sempat Acungkan Jari Tengah dan Meneriaki Korban

Ia juga mengingatkan bahwa maraknya kegiatan ngelawang yang dilakukan secara asal-asalan menimbulkan pandangan negatif di masyarakat. Karena itu, diperlukan pembinaan berkelanjutan agar tradisi tetap terjaga sesuai dengan nilai-nilai aslinya. (bip)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Breaking News

Informasi Lowongan Pekerjaan Terbaru Hari Ini

Baca Lainnya

Eks Perbekel Tusan Divonis 2,5 Tahun Penjara Terkait Kasus Korupsi APBDes SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Majelis Hakim Pengadilan Tipikor...
BULELENG, BALINEWS.ID - Kasus dugaan pemalsuan dokumen terkait penguasaan tanah negara di kawasan “Bukit Ser”, Desa Pemuteran, Kecamatan...
NUSA PENIDA, BALINEWS.ID – Polsek Nusa Penida kembali menorehkan prestasi dalam pengungkapan tindak kriminalitas di wilayah hukumnya. Melalui...
JEMBRANA, BALINEWS.ID - Peristiwa tragis terjadi di aliran Sungai Bilukpoh, Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana,...