NASIONAL, BALINEWS.ID – Pemerintah terus mempercepat penanganan masalah sampah nasional melalui program pengolahan sampah menjadi energi listrik (waste to energy). Presiden Prabowo Subianto menegaskan keseriusannya untuk menjadikan sampah sebagai sumber energi baru terbarukan.
Isu tersebut dibahas dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, bersama CEO Danantara Rosan Roeslani, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, serta sejumlah kepala daerah.
Zulhas menyampaikan, hasil rakortas memutuskan pembangunan fasilitas waste to energy akan segera dimulai di tujuh daerah, yaitu Bali, Yogyakarta, Semarang, Bogor Raya, Tangerang Raya, Bekasi Raya, dan Medan Raya.
“Dari hasil rakortas hari ini, kita putuskan pelaksanaan pembangunan atau groundbreaking pengolahan sampah menjadi energi di tujuh lokasi,” ujar Zulhas dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Pangan, Jumat (24/10/25).
Proyek ini akan didukung oleh Danantara dan menggunakan teknologi incinerator yang umum dipakai di berbagai negara. Selain menghasilkan energi listrik, fasilitas ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menjadi bagian dari pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Zulhas menambahkan, pemerintah menargetkan pembangunan fasilitas serupa di lebih banyak wilayah. “Saat ini sudah ada tujuh daerah. Kami dorong agar minggu depan bisa bertambah tujuh lagi, hingga nantinya menyebar ke 34 daerah, terutama yang sudah menetapkan status darurat sampah,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menargetkan pembangunan proyek Waste-to-Energy (WtE) di 34 kota dapat rampung dalam dua tahun, dengan tahap awal dilakukan di kota-kota besar termasuk Tangerang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, dan Makassar. (*)
