BADUNG, BALINEWS.ID – Hari Perempuan Internasional di Bali dirayakan dengan acara seni The Power of She di Galeri Sadik Art Brokerage, Kerobokan, Badung. Acara ini ramai dikunjungi oleh pengunjung untuk melihat karya seni perempuan, selain menggalang dana untuk perempuan dan anak-anak di Bali.
Pameran yang berlangsung hingga 30 Maret 2025, di Jalan Gunung Tangkuban Perahu No.98, Kerobokan, Badung ini menampilkan berbagai karya seni, seperti lukisan, tarian, dan hasil karya bisnis perempuan lokal. Ada juga seniman tato perempuan yang ikut berpartisipasi.
Selain pameran seni, acara ini juga mengumpulkan donasi untuk Bali Street Mums, organisasi yang membantu perempuan dan anak-anak miskin di Bali. Organisasi ini sudah enam tahun membantu keluarga yang kesulitan.
Pengunjung ikut membantu dengan membeli karya seni, ikut undian, atau membeli makanan dan minuman. Sebagian hasil penjualan akan disumbangkan ke Bali Street Mums. Produk buatan ibu-ibu yang dibantu Bali Street Mums juga dijual di acara ini. Acara ini dimeriahkan dengan musik dari DJ Masayu, penampilan dari Andrea Eyes & Yoga, dan Mogany. Ada juga pertunjukan tari api dan tari ular.
“Kami ingin merayakan kekuatan perempuan dan membantu mereka yang membutuhkan,” kata Samantha Sadik, pemilik Sadik Art Brokerage, Jumat (8/3/2025) malam. Acara ini didukung oleh Kura Kura Beer, Pad Bar and Grill, Bali Sama Glassware and Candles, Tuscaloosa, dan The Sketch Collective.
Bali Street Mums akan menggunakan uang yang terkumpul untuk membantu lebih banyak perempuan dan anak-anak. Mereka membantu keluarga yang kesulitan karena kemiskinan, pengangguran, dan masalah lainnya. Selain itu, dipamerkan pula karya-karya lukisan dari 22 perupa perempuan dari berbagai negara, seperti Indonesia, Swiss, Prancis, Rusia, dan lain-lain.
“Kami ingin merayakan Hari Perempuan Internasional melalui seni. Juga untuk menunjukkan kemandirian serta kekuatan perempuan yang selama ini kurang diekspos,” imbuh Samantha yang juga seorang seniwati. Pameran lukisan The Power of She menjadi pameran kali ketiga yang digelar oleh Sadik Art Brokerage.
Samantha mengatakan, pameran ini selain sebagai perayaan seni juga merupakan perayaan perempuan. Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret dipilih sebagai hari pembukaan pameran lukisan untuk mengingatkan kita semua bahwa masih banyak perempuan yang nasibnya buruk, misalnya korban kekerasan rumah tangga, perdagangan manusia, dan korban kemiskinan.
“Kami ingin menyuarakan itu melalui seni. Semoga apa yang kami lakukan bisa bermanfaat dan memberi dampak bagi kesadaran akan hak-hak perempuan,” tutup Samantha. (WIJ)