Siswa SD 4 Keramas Diedukasi Rabies Sejak Dini, Diharapkan Jadi Agen Perubahan

Share:

Drh. Arya Dharma saat menyapa anak SD 4 Keramas.
Drh. Arya Dharma saat menyapa anak SD 4 Keramas.

GIANYAR, BALINEWS.ID – Upaya pencegahan rabies di Kabupaten Gianyar terus diperkuat melalui edukasi sejak dini. Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar bersama Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Rabies di SD Negeri 4 Keramas. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat—khususnya anak-anak—agar lebih waspada terhadap rabies.

Kepala UPTD Puskeswan III Gianyar, drh. Arya Dharma, menjelaskan bahwa rabies merupakan penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh virus dan menyerang sistem saraf pusat manusia maupun hewan.
“SD adalah tempat strategis untuk melakukan edukasi karena siswa usia SD adalah agen perubahan yang dapat menyebarkan informasi ke keluarga dan lingkungan sekitar,” ujarnya.

BACA JUGA :  Gerak Cepat! Warga Guwang dan Aparat Desa-TNI-Polri Tambal Jalan Rusak

Menurut Arya Dharma, anak-anak memiliki daya serap tinggi dan mudah diajarkan perilaku hidup bersih serta aman dari rabies. Materi edukasi diberikan melalui pelajaran kesehatan atau kegiatan ekstrakurikuler dengan berbagai media kreatif.
“Bisa dengan poster, buku cerita, video, dan permainan interaktif yang menjelaskan bahaya rabies dan cara pencegahannya,” ungkapnya.

Tak hanya menyasar siswa, guru juga mendapat pelatihan agar mampu menyampaikan informasi secara tepat dan menarik. Selain itu, kampanye kreatif seperti lomba menggambar, pertunjukan teater, dan penyuluhan oleh petugas kesehatan turut digelar untuk memperkuat pemahaman anak-anak.

BACA JUGA :  Dua OPD Gianyar Dipindahkan, Disulap Jadi Tempat Parkir Anggota DPRD

Arya Dharma menegaskan, tujuan utama KIE rabies adalah menanamkan sikap waspada dan perilaku pencegahan, seperti tidak menyentuh hewan liar, segera melapor jika digigit hewan, dan menjaga vaksinasi hewan peliharaan.
“Kegiatan ini membantu menurunkan risiko penularan rabies di komunitas melalui perubahan perilaku yang diajarkan anak-anak, sekaligus membentuk generasi yang sadar akan pentingnya vaksinasi hewan peliharaan,” jelasnya.

Ia berharap para siswa dapat menjadi duta kesehatan di rumah dan lingkungan sekitar dengan menyebarkan pesan edukasi kepada keluarga serta teman-teman.
“Kerja sama antara sekolah, dinas kesehatan, dan masyarakat sangat penting untuk mengadakan program rutin KIE rabies dan memantau keberhasilannya,” tutup Arya Dharma.

BACA JUGA :  Usai Terlibat Kecelakaan, Jasad Ni Ketut Susanti Langsung Dimakamkan oleh Keluarganya

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Baca Lainnya

BADUNG, BALINEWS.ID - Cuaca panas dalam beberapa hari terakhir dirasakan di berbagai wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan...
DENPASAR, BALINEWS.ID – Suasana duka menyelimuti Universitas Udayana (Unud) setelah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik...
BANGLI, BALINEWS.ID - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali merespons viralnya isu bangunan di kawasan Taman Wisata...
BANGLI, BALINEWS.ID - Suasana serius mewarnai pertemuan antara BKSDA Bali dan para tokoh Desa Adat serta Desa Dinas...

Breaking News