TikTok Diblokir di AS, 170 Juta Pengguna Tak Bisa Akses Lagi

Share:

Tampilan TikTok saat diakses pengguna di AS (Foto: Andy Bao/AP Photo)
Tampilan TikTok saat diakses pengguna di AS (Foto: Andy Bao/AP Photo)

TEKNOLOGI, Balinewsid – Aplikasi TikTok akhirnya resmi diblokir di Amerika Serikat (AS), Minggu (19/1/25). Aplikasi itu pun menghilang dari PlayStore dan AppStore. Saat diakses, aplikasi tersebut menampilkan pop up bertuliska “Sorry, TikTok isn’t available right now”.

Pemblokiran dilakukan jelang berlakunya Undang-Undang (UU) larangan TikTok di AS, yang efektif per 19 Januari 2024 waktu setempat. Aturan tersebut menyebut TikTok berbahaya untuk keamanan nasional AS.

Selain itu, pembatasan penggunaan di wilayah tersebut juga terkait dengan isu keamanan siber dan privasi data dari para penggunanya.

BACA JUGA :  Driver Ojol Minta Maaf Usai Viral Antar Penumpang Tanpa Helm dan Bonceng 3

TikTok adalah salah satu aplikasi populer yang digemari oleh masyarakat global. Namun, aplikasi ini dimiliki oleh Bytedance Ltd, sebuah perusahaan asal Tiongkok, yang negaranya kerap dianggap sebagai pesaing utama Amerika Serikat dalam perang dagang global.

Karena alasan ini,  Amerika mencurigai bahwa pemerintah Tiongkok dapat memanfaatkan aplikasi tersebut untuk memantau data warga AS yang menggunakan TikTok.

Amerika pun pernah mencoba bernegosiasi agar TikTok dapat diakuisisi oleh perusahaan AS. Namun, Bytedance, selaku induk TikTok, menolak tawaran tersebut.

BACA JUGA :  Tercebur di Kolam Renang Villa, Balita Asal Australia Meninggal

Sebaliknya, Bytedance memilih untuk tidak memperbarui aplikasi TikTok yang beroperasi di Amerika Serikat hingga akhirnya pemerintah AS mengambil langkah untuk menangguhkannya.

Namun, Presiden terpilih AS Donald Trump dikabarkan tengah memberikan kemungkinan perpanjangan waktu bagi TikTok untuk memenuhi persyaratan yang ada selama 90 hari.

Dalam wawancaranya Trump menilai memberikan waktu 90 hari untuk TikTok adalah keputusan yang tepat, mengingat hal ini merupakan situasi yang besar.

“Saya rasa itu adalah salah satu opsi yang tentu akan kami pertimbangkan. Perpanjangan 90 hari kemungkinan besar akan dilakukan, karena itu tindakan yang tepat. Anda tahu, itu memang tepat. Kami harus memeriksanya dengan hati-hati. Ini adalah situasi yang sangat besar,” kata Trump dikutip dari Berita Satu (19/1).

BACA JUGA :  Bikin Resah! Aksi Jambret Iphone Milik Bule di Seminyak, Pelaku Sudah Beraksi di 3 TKP

Saat ini para konten kreator pun mau tak mau beralih ke platform lain seperti RedNote dan Lemon8. Kedua aplikasi tersebut adalah media sosial yang mirip dengan TikTok, dan juga berasal dari China.

 

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

GIANYAR, BALINEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Gianyar resmi menutup permanen usaha akomodasi mewah, PARQ Ubud, pada Senin (20/1/2025). Penutupan...

GLOBAL, BALINEWS.ID – Presiden Amerika Serikat yang baru dilantik, Donald Trump, mengumumkan kebijakan baru yang hanya mengakui dua...

  DENPASAR, BALINEWS.ID – Tim Pengawasan Terpadu yang terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, PT...

NASIONAL, Balinews.id – Viral aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Apararut Sipil Negara (ASN) yang di depan gedung...

Breaking News

Berita Terbaru
Kue
WNA
PMK
BPS