Airlangga Sebut Tarif Impor AS Untuk Indonesia Tembus 47 Persen

Share:

Airlangga Hartarto saat menemui United State Trade Representative (USTR), Jamieson Greer. (Foto: IG/Airlangga Hartarto)
Airlangga Hartarto saat menemui United State Trade Representative (USTR), Jamieson Greer. (Foto: IG/Airlangga Hartarto)

NASIONAL, BALINEWS.ID – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump telah menaikkan tarif impor terhadap produk-produk asal Indonesia hingga mencapai 47 persen.

Kebijakan ini disebut Airlangga sebagai pukulan serius bagi sektor ekspor nasional, khususnya di bidang tekstil dan garmen yang selama ini menjadi andalan.

“Dengan adanya tambahan tarif 10 persen, maka total bea masuk untuk produk kita bisa mencapai 47 persen. Sebelumnya berkisar antara 10 hingga 37 persen,” ujar Airlangga dalam konferensi pers daring, Kamis (17/4) malam waktu setempat.

BACA JUGA :  Percantik Hutan Kota, Bupati Jembrana Tanam Pohon Ucapan Selamat

Kenaikan tarif ini dipastikan akan berdampak langsung terhadap daya saing produk Indonesia di pasar AS, sekaligus menambah beban biaya ekspor. Menurut Airlangga, pembeli di Amerika mulai meminta agar tambahan biaya tersebut dibagi bersama dengan eksportir dari Indonesia.

“Ini menjadi perhatian serius pemerintah, karena biaya tambahan itu membuat produk kita jadi kurang kompetitif. Pihak pembeli di AS juga tidak mau menanggung sendiri, mereka minta dibagi dengan eksportir kita,” jelasnya.

Airlangga yang saat ini tengah melakukan kunjungan kerja ke AS untuk melakukan negosiasi tarif, menyebut bahwa pertemuannya dengan jajaran pemerintah AS, termasuk Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, telah menghasilkan kesepakatan awal untuk menyelesaikan persoalan tarif ini dalam waktu 60 hari ke depan.

BACA JUGA :  Buntut Gunakan Gambar Dewa Siwa di Klub, Atlas akan Gelar Upacara Guru Piduka

“Pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan sejumlah perundingan lanjutan, bisa satu, dua, atau tiga putaran. Targetnya, dalam waktu 60 hari ke depan kita bisa mencapai kesepakatan yang dituangkan dalam bentuk format perjanjian dagang antara Indonesia dan AS,” tegas Airlangga yang turut didampingi oleh Wamenkeu Thomas Djiwandono dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu.

Sebagai bagian dari strategi menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia-AS, pemerintah Indonesia juga berencana menambah volume impor energi dari Negeri Paman Sam. Langkah ini diharapkan bisa menjadi bagian dari kompromi dalam negosiasi penurunan tarif terhadap produk ekspor Indonesia. (*)

BACA JUGA :  Hasil Nego Tarif Trump: Indonesia Akan Tingkatkan Impor dari AS

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

DENPASAR, BALINEWS.ID – Kisah tragis pembunuhan juru parkir difabel di Taman Pancing, Denpasar, akhirnya mencapai babak akhir di...

BANGLI, BALINEWS.ID – Menyikapi informasi yang berkembang di media sosial maupun sejumlah media daring mengenai adanya bekas galian...

BANGLI, BALINEWS.ID – Warga Desa Adat Tiga dan Desa Adat Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, digegerkan dengan temuan...

DENPASAR, BALINEWS.ID – Pemandangan mengharukan tersaji di ruang sidang Pengadilan Negeri Denpasar, Kamis (22/5/2025), saat seorang nenek berusia...

Breaking News

Berita Terbaru
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS