21 ABK Jadi Korban TPPO: Dijatah 2 Sendok Mi Per Hari, Upah Dipotong

Share:

Para ABK korban TPPO diserahkan ke Direktorat Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Selasa (2/9).
Para ABK korban TPPO diserahkan ke Direktorat Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Selasa (2/9).

DENPASAR, BALINEWS.ID – Polda Bali membongkar praktik tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus rekrutmen anak buah kapal (ABK) di KM Awindo 2A. Sebanyak 21 calon ABK yang mayoritas masih berusia muda berhasil dievakuasi dari kapal penangkap cumi yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, mengungkapkan para korban direkrut dari berbagai daerah di Jawa, mulai Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jabodetabek, hingga Banten. Mereka dijanjikan pekerjaan layak dengan gaji besar dan tanpa biaya perekrutan.

“Faktanya, mereka justru ditipu, dipaksa bekerja dalam kondisi tidak manusiawi, bahkan terancam keselamatannya,” jelas Ariasandy, Jumat (5/9).

BACA JUGA :  Tenggelam Saat Berenang, ABK Asal Manado Ditemukan Tak Bernyawa di Dasar Kolam Bandar Nelayan

Para korban direkrut lewat media sosial dengan iming-iming bekerja di perusahaan pengolahan ikan di Jakarta, Surabaya, atau Pekalongan. Mereka dijanjikan gaji Rp3,4 juta per bulan serta uang muka Rp6 juta.

Namun, hanya sekitar Rp2,5 juta yang diterima karena dipotong biaya calo dan sponsor. Setelah dikumpulkan di Pekalongan, mereka dibawa ke Bali dan ditempatkan di KM Awindo 2A yang diketahui beroperasi di perairan Papua dan Laut Arafura. Identitas pemilik kapal kini tengah ditelusuri penyidik.

Kasus ini mulai terungkap pada 29 Juli lalu, setelah salah satu ABK melapor dan meminta evakuasi ke Basarnas. Tim Subdit IV Ditreskrimum Polda Bali kemudian melakukan penyelidikan dan audiensi menggunakan formulir testimoni program Rise & Speak dari Bareskrim Polri. Hasilnya, para korban mengaku mengalami jeratan utang, pemotongan upah, hingga ancaman kekerasan.

BACA JUGA :  HP Tak Aktif, Pemuda asal Singaraja Ternyata Tewas Membusuk di Kamar Kos

“Sebagian besar korban merasa ditipu, ingin pulang, dan takut dicelakai bila kapal kembali berlayar,” tambah Ariasandy.

Setibanya di Gedung RPK Polda Bali, para korban yang berusia 18–23 tahun menceritakan kondisi kerja memprihatinkan, identitas dan ponsel disita, tanpa kontrak kerja, tanpa jaminan keselamatan, diberi makan hanya mie instan enam bungkus untuk 21 orang sehingga tiap orang hanya mendapat dua sendok, air minum diambil dari tangki penyimpanan kapal, hingga harus hidup dalam gelap tanpa penerangan.

BACA JUGA :  Pabrik Milik WNA Rusia di Kawasan Mangrove Bali Disetop Sementara

“Kasus ini merupakan extraordinary crime, kejahatan luar biasa terhadap rasa kemanusiaan. Penyidik akan menuntaskan secara objektif untuk memberikan rasa keadilan bagi korban,” tegas Ariasandy.

Saat ini, para ABK sudah diserahkan ke Direktorat Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, pada Selasa (2/9). Mereka telah dipulangkan ke daerah asal masing-masing dan mendapat perlindungan hingga pelaku utama ditangkap. (*)

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Baca Lainnya

NASIONAL, BALINEWS.ID - Ketua Umum Wartawan Online (IWO), H. Teuku Yudhistira, menyesalkan langkah Istana Kepresidenan yang mencabut kartu...
NASIONAL, BALINEWS.ID - Viral aksi pencabutan ID Card milik reporter CNN Indonesia kini membuat Dewan Pers turun tangan...
DENPASAR, BALINEWS.ID – Upaya meningkatkan pendapatan daerah sekaligus menjaga citra pariwisata Bali mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Menteri...
NASIONAL, BALINEWS.ID – Keputusan pencabutan kartu identitas pers milik jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia, oleh Biro Pers Sekretariat...

Breaking News

Berita Terbaru
IWO
GPS
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS