NASIONAL, BALINEWS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terbaru terkait perkembangan siklon dan bibit siklon di sekitar wilayah Indonesia pada Rabu (17/12/25). Salah satunya adalah perkembangan Bibit Siklon Tropis 93S yang terpantau aktif di selatan Pulau Jawa. Bibit siklon ini memiliki peluang sedang hingga tinggi untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.
Bibit Siklon Tropis 93S yang mulai terbentuk sejak 11 Desember 2025 tersebut diperkirakan akan menimbulkan dampak cuaca signifikan di sejumlah wilayah Indonesia hingga sepekan mendatang. BMKG menyebutkan, dampak yang mungkin terjadi meliputi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang.
Dalam unggahan di media sosial Instagram pada Selasa (16/12/25), BMKG menjelaskan bahwa Bibit Siklon Tropis 93S di Samudra Hindia selatan Jawa Timur memberikan dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat serta angin kencang di wilayah Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
BMKG juga mencatat bahwa dalam tiga hari terakhir, beberapa daerah telah mengalami hujan dengan intensitas sangat lebat. Curah hujan tercatat mencapai 121 milimeter per hari di Sumatra Barat, 110 milimeter per hari di Bali, serta 106 milimeter per hari di Riau. Kondisi tersebut memicu berbagai kejadian bencana, seperti banjir dan genangan, tanah longsor, hingga gangguan transportasi.
Adapun potensi dampak cuaca akibat bibit siklon ini meliputi:
Hujan sedang hingga lebat di wilayah:
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur bagian barat
Angin kencang berpotensi terjadi di:
- Pesisir selatan Jawa Barat hingga Bali
Gelombang laut tinggi dengan ketinggian sekitar 1,25–2,5 meter (kategori sedang) berpotensi terjadi di:
- Samudra Hindia selatan Banten hingga Pulau Sumba (*)

