GIANYAR, BALINEWS.ID – Kritik pedas yang dilontarkan anggota DPD RI, Ni Luh Ary Pertami Djelantik, perihal kebijakan pinjaman Pemkab Gianyar untuk membangun pusat pemerintahan (Puspem), langsung disambut respons tegas dari DPRD Gianyar. Ngakan Ketut Putra, politikus dari dapil Gianyar, menilai bahwa Luh Djelantik tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang kondisi Kabupaten Gianyar.
“Luh Jelantik nggak tahu tentang Gianyar,” ujar Ngakan Ketut Putra. Ia menyayangkan kritik yang disampaikan tanpa data. Ia menyebutkan, Gianyar memiliki program-program pro-rakyat yang patut diketahui.
Dalam pernyataannya, Ngakan Ketut Putra memaparkan berbagai program unggulan Pemkab Gianyar yang ia klaim tidak diketahui oleh Luh Djelantik.
- Pendidikan dan Kesehatan Gratis: Gianyar memiliki program pendidikan dan kesehatan gratis. Termasuk beasiswa untuk kuliah di universitas negeri dan diploma. Anak-anak yang baru masuk sekolah juga mendapat bantuan perlengkapan gratis seperti seragam, tas, sepatu, dan alat tulis.
- Pajak Properti yang Pro-Rakyat: Mulai tahun 2026, direncanakan seluruh pajak PBB sawah akan digratiskan, kecuali tanah yang digunakan untuk usaha.
- Dukungan untuk Kreativitas Pemuda: Setiap Sekaa Teruna (organisasi pemuda) di Gianyar menerima dana Rp 20 juta sejak tahun 2025 untuk menunjang kreativitas di bidang seni.
- Fasilitas Kesehatan Terbaik: Gianyar memiliki rumah sakit terbaik dengan pelayanan prima, termasuk RS Sanjiwani dan RS Payangan. Bahkan, RSUD Sanjiwani memiliki Poli Jantung pertama untuk rumah sakit daerah di Bali.
- Kabupaten Maju: Gianyar termasuk dalam 10 kabupaten/kota paling maju di Indonesia.
Ngakan Ketut Putra juga menjelaskan bahwa pembangunan Puspem bukanlah keputusan dadakan, melainkan bagian dari visi dan misi Bupati Gianyar yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik. Ia menegaskan, pinjaman dana untuk Puspem sudah diperhitungkan secara matang, seperti halnya pinjaman dana untuk pembangunan RS Gianyar dan RS Payangan sebelumnya yang kini hampir lunas.
“Semua harus diperhitungkan,” ujarnya. Ngakan Putra menambahkan, alokasi dana untuk perbaikan infrastruktur jalan sudah dianggarkan sebesar Rp 220 miliar pada tahun ini dan direncanakan akan meningkat menjadi Rp 300 miliar di tahun 2026. Ia menjamin, dalam dua tahun ke depan, masalah jalan rusak dan fasilitas umum lainnya akan tuntas.
Sebagai penutup, Ngakan Ketut Putra menegaskan bahwa DPRD Gianyar tidak anti-kritik. Namun, ia berharap kritik yang disampaikan haruslah konstruktif dan didukung oleh data yang akurat. Ia bahkan mengundang Luh Djelantik dan para pengikutnya untuk datang langsung ke DPRD Gianyar untuk berdiskusi, agar tidak ada lagi kritik yang dilontarkan hanya untuk panggung politik.