Pameran “Pada Satu Titik”, Kolaborasi Unik Seni dan Cahaya

Share:

Pameran seni “Pada Satu Titik” di The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta yang berlangsung pada 17 Februari 2025 hingga 16 Maret 2025.

JAKARTA, BALINEWS.ID – Dunia seni rupa kembali dimanjakan dengan hadirnya pameran bertajuk “Pada Satu Titik” yang menampilkan karya-karya inovatif dari seniman Revoluta S. Pameran yang digelar di The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan ini, dibuka pada 17 Februari 2025 dan akan berlangsung hingga 16 Maret 2025.

“Pada Satu Titik” menawarkan pengalaman yang unik bagi para pengunjung. Revoluta S berhasil menggabungkan material logam dengan permainan cahaya untuk menciptakan karya-karya yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki makna yang mendalam. Setiap karya dalam pameran ini mengajak pengunjung untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan dan realitas.

Salah satu hal yang menarik dari pameran ini adalah penggunaan pencahayaan yang sangat kreatif. Pencahayaan tidak hanya berfungsi sebagai penerangan, tetapi juga sebagai elemen penting dalam menonjolkan detail-detail karya seni.

Fransiska Darmawan, General Manager Marketing in-Lite, produsen lampu terkenal di Indonesia mengatakan, karya seni visual umumnya diapresiasi secara visual, sehingga pencahayaan yang tepat membantu penikmatnya merasakan mood dan ambience dari karya tersebut secara lebih mendalam.

BACA JUGA :  Batak Jadi Suku dengan Persentase Sarjana Terbanyak, Bali Posisi Berapa?

“Lebih dari itu, ini adalah bentuk penghormatan bagi sang seniman yang telah melalui proses kreatif dalam berkarya, agar dapat diapresiasi sebagaimana mestinya,” ujarnya.

Sebelum menentukan pencahayaan, seniman perlu memahami pesan yang ingin disampaikan melalui karyanya. Tak kalah penting, mereka juga harus mengenali jenis pencahayaan yang paling sesuai untuk membangun suasana dan menghadirkan kesan yang diinginkan.

“Pemilihan pencahayaan sebaiknya disesuaikan dengan tema, mood, medium, serta lokasi pameran, baik di dalam maupun luar ruang agar dapat mendukung pengalaman visual yang optimal bagi penikmatnya,” imbuh Fransiska.

Sebagai contoh, pada karya dengan nuansa ceria, seniman dapat menggunakan general lighting dengan warna putih terang atau semu yang merata untuk menciptakan atmosfer positif. Pencahayaan jenis ini memberikan efek alami, sehingga mampu mempertahankan warna seperti aslinya.

Selain itu, permainan bayangan dan sorotan pada detail tertentu dapat menonjolkan aspek emosional atau tematik dalam karya. Teknik ini mampu menghadirkan dimensi tambahan, memperkaya makna, dan memperdalam interpretasi visual yang sesuai dengan visi seniman. Kedua teknik ini digunakan pada pameran ‘Pada Satu Titik’ oleh Revoluta S.

BACA JUGA :  Istilah-Istilah Tingkat Kematangan Steak yang Jarang Orang Diketahui

Fransiska juga menjelaskan alasan di balik peralihan menuju konsep ‘Beyond Illumination’.

“Jika sebelumnya kami berfokus pada inspirasi pencahayaan untuk bangunan, kini kami ingin turut memotivasi dan mendukung teman-teman seniman agar terus berkarya. Konsep ini merupakan bentuk komitmen kami untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya memenuhi kebutuhan pencahayaan, tetapi juga ruang untuk ekspresi seni. Kami berharap in-Lite dapat membantu mereka menghadirkan showcase yang optimal, sehingga karya mereka dapat tampil menonjol dan mencapai level yang lebih tinggi,” ungkapnya.

Seniman, Revoluta S dan General Manager Marketing in-Lite Fransiska Darmawan dalam pameran seni ‘Pada Satu Titik’ di The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta.

Revoluta S mengakui bahwa pencahayaan memiliki peran krusial dalam presentasi karyanya. Ia merasa bahwa pencahayaan yang tepat dapat membantu karyanya untuk berinteraksi dengan audiens dengan cara yang lebih kuat.

“Sebagai seniman, kita sering berfokus pada proses mencipta karya. Namun, kita kerap melupakan hal penting setelahnya, yaitu cara menampilkan karya. Padahal, penyajian yang tepat memungkinkan karya dinikmati secara optimal oleh penikmat seni. Karena itu, saya mengapresiasi in-Lite yang terbuka untuk berkolaborasi dan mendukung kami, para seniman, dalam menampilkan karya,” ucapnya.

BACA JUGA :  Mengapa Imlek Identik dengan Hujan?

Pameran “Pada Satu Titik” menampilkan berbagai macam karya seni, mulai dari patung hingga instalasi. Setiap karya memiliki cerita dan makna yang unik. Pengunjung diajak untuk menjelajahi dimensi baru seni rupa yang menggabungkan material logam dengan permainan cahaya.

Selain itu, Revoluta S juga dikenal sebagai kreator di balik karya seni bertajuk ‘Utopia Pungguk’, ‘Tangguh’, dan ‘Jiwa Merdeka’. Ia juga merupakan sosok pencetus sekaligus ketua pelaksana pameran ‘Jakarta PROVOKE!’.

Pameran “Pada Satu Titik” adalah contoh bagaimana seni dan cahaya dapat berkolaborasi untuk menciptakan pengalaman yang luar biasa bagi para pengunjung. Pameran ini terbuka untuk umum dan dapat menjadi destinasi yang menarik bagi para pecinta seni dan mereka yang ingin mencari pengalaman baru dalam menikmati karya seni rupa. ***

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

KLUNGKUNG, BALINEWS. ID – Gudang rongsokan di Jalan Raya Desa Gelgel menuju Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung terbakar pada...

KARANGASEM, BALINEWS.ID – Dua oknum pramuwisata berinisial IGNW (25) dan IDSM (47) harus berurusan dengan hukum setelah kedapatan...

JEMBRANA, BALINEWS.ID – I Made Kembang Hartawan dan I Gede Ngurah Patriana Krisna (Bang Ipat) telah resmi dilantik...

DENPASAR, BALINEWS.ID – YouTube kini bukan lagi sekadar platform berbagi video saja. Dengan lebih dari 2,5 miliar pengguna...

Breaking News

Berita Terbaru
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS