KESEHATAN, BALINEWS.ID – Pernah merasa lelah padahal sudah cukup istirahat? Atau tulang dan otot terasa ngilu tanpa sebab yang jelas? Bisa jadi tubuhmu sedang memberikan kode bahwa ia kekurangan vitamin D.
Vitamin D sering disebut sebagai vitamin sinar matahari, karena tubuh kita bisa memproduksinya secara alami saat kulit terpapar sinar UVB. Sayangnya, gaya hidup modern yang lebih banyak di dalam ruangan dan pola makan yang kurang sehat, bisa membuat kurangnya asupan vitamin D untuk tubuh.
Berikut beberapa sinyal tubuh jika kamu kekurangan vitamin D.
1. Sering Merasa Lelah atau Lemah
Kalau Anda sudah cukup tidur tapi tetap merasa seperti habis lari maraton, jangan buru-buru menyalahkan kopi yang kurang kuat. Kelelahan kronis bisa jadi tanda bahwa tubuh kekurangan vitamin D, yang berperan penting dalam produksi energi.
2. Nyeri Tulang dan Otot
Vitamin D membantu penyerapan kalsium ke dalam tulang. Kekurangannya bisa membuat tulang terasa ngilu, terutama di punggung bawah atau kaki, bahkan saat hanya berjalan biasa. Otot pun bisa terasa lemas tanpa sebab yang jelas.
3. Mood Berubah-Ubah, Cenderung Murung
Beberapa studi mengaitkan kadar vitamin D yang rendah dengan suasana hati yang menurun. Tak heran jika kekurangan vitamin D disebut-sebut bisa memicu gejala depresi ringan, terutama saat musim hujan atau di daerah yang jarang terpapar sinar matahari.
4. Luka Sulit Sembuh
Jika goresan kecil di kulit Anda lama sembuhnya, ini bisa jadi petunjuk adanya masalah pada sistem imun, yang salah satunya dipengaruhi oleh kadar vitamin D. Vitamin ini berperan dalam proses regenerasi sel dan perbaikan jaringan.
5. Rambut Rontok
Meski banyak faktor yang bisa bikin rambut rontok, kekurangan vitamin D ternyata juga punya andil. Folikel rambut memerlukan vitamin ini untuk siklus pertumbuhannya.
Jika tubuhmu menunjukan semua itu, apa yang harus dilakukan?
Vitamin D bisa didapat dari tiga sumber utama, yaitu sinar matahari, makanan, dan suplemen. Sumber terbaik dan paling alami adalah paparan sinar matahari, karena tubuh dapat memproduksi vitamin D sendiri saat kulit terpapar sinar UVB. Waktu terbaik untuk berjemur adalah sekitar pukul 09.00 hingga 11.00 pagi, selama 10–20 menit.
Selain dari matahari, vitamin D juga bisa diperoleh melalui makanan. Beberapa makanan yang mengandung vitamin D secara alami antara lain adalah ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan kuning telur. Di samping itu, kini banyak makanan yang telah difortifikasi atau diperkaya dengan vitamin D, seperti susu, sereal sarapan, jus jeruk, dan margarin. Makanan ini bisa menjadi alternatif yang baik terutama bagi orang yang sulit mendapat cukup sinar matahari.
Jika asupan dari sinar matahari dan makanan belum mencukupi, maka suplemen vitamin D dapat menjadi pilihan. Suplemen ini tersedia dalam dua bentuk utama, yaitu vitamin D2 (berasal dari tumbuhan) dan vitamin D3 (berasal dari hewan, dan lebih mudah diserap tubuh). Namun, penggunaan suplemen sebaiknya dilakukan sesuai anjuran dokter atau tenaga kesehatan, agar dosisnya tepat dan aman. Dengan kombinasi sumber-sumber tersebut, kebutuhan vitamin D harian tubuh bisa terpenuhi dengan baik, sehingga tubuh tetap sehat dan bertenaga. (*)